SDIT Al Ihsan Banjarnegara Bersiap Terapkan Inovasi Bilingual School, Ternyata Ini Tujuannya

- 23 Desember 2022, 22:00 WIB
Guru SDIT Al Ihsan Banjarnegara mendapatkan pelatihan English Classroom Language bersama Dr Tuswadi yang merupakan pratisi pendidikan Bahasa Inggris sekaligus ilmuwan
Guru SDIT Al Ihsan Banjarnegara mendapatkan pelatihan English Classroom Language bersama Dr Tuswadi yang merupakan pratisi pendidikan Bahasa Inggris sekaligus ilmuwan /doc, Pribadi Dr Tuswadi

BANJARNEGARAKU.COM – Setelah empat tahun memiliki muatan lokal atau mulok Bahasa Inggris, inovasi baru terus dilakukan oleh SDIT Al Ihsan Banjarnegara.

Kepala SDIT Al Ihsan Banjarnegara Any Widi Astuti mengatakan, inovasi baru yang akan dirilis yakni penerapan bilingual School mulai tahun pelajaran 2023/2024.

“bilingual School harus kita wujudkan karena ini sesuai dengan visi SDIT Al Ihsan yakni melahirkan lulusan yang berwawasan global,” ujarnya.

Baca Juga: Jelang Nataru MUI Jawa Tengah beri Tausiyah: Jangan Paksakan Penggunaan Atribut Keagamaan

Pihaknya menjelaskan melalui bilingual School, di proses pembelajaran semua mata pelajaran, guru diharapkan mulai mampu menggunakan instruksi keseharian menggunakan Bahasa Inggris.

“Keberadaan Bilingual School dirintis secara bertahap dan berkesinambungan,” jelasnya.

Pada tahap awal, para guru mendapatkan pelatihan English Classroom Language bersama Dr Tuswadi yang merupakan pratisi pendidikan Bahasa Inggris sekaligus ilmuwan.

Baca Juga: Banjarnegara Bersholawat Dipadati Puluhan Ribu Masyarakat, Momentum Satu Abad Nahdlatul Ulama

Selain itu, SDIT Al Ihsan berkomitmen untuk melaksanakan pelatihan Bahasa Inggris bagi seluruh guru secara berkelanjutan.

Direncanakan mulai semester genap tahun pelajaran 2022/2023 satu kali sepekan guru-guru akan mengikuti pelatihan bersama para mentor Bahasa Inggris bekerjasama dengan Rumah Pintar Dr Tus.

“Pelatihannya akan berbasis praktik agar para guru bisa dengan cepat mengaplikasikannya di dalam kelas. Nanti diperkuat dengan self-study para guru menggunakan gadget tersambung dengan internet,” pungkasnya.

Baca Juga: 134 Calon Guru Penggerak atau CGP Angkatan V Kabupaten Banjarnegara Panen Hasil Belajar

Sementara itu Dr Tuswadi mengatakan, melalui pelatihan ini guru dikenalkan ujaran-ujaran keseharian dalam proses pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris.

“Guru akan dibiasakan memberi perintah, memuji dan mengingatkan anak serta semacamnya selama proses pembelajaran lintas mapel menggunakan Bahasa Inggris,” ujarnya.

Lebih jauh Dr Tuswadi menjelaskan jika hal tersebut telah menyatu dalam proses pembelajaran, ke depan bisa ditingkatkan dengan pembelajaran mata pelajaran menggunakan 50% bahasa Indonesia dan 50%.

Baca Juga: PMI Kebumen Salurkan Bantuan Relokasi Rumah Warga Terdampak Bencana Senilai Rp20 Juta

Menurut Dr Tuswadi kelas bilingual sangat berguna ketika pihak sekolah yang memiliki tujuan menghasilkan lulusan yang siap studi lanjut ke sekolah di luar negeri.

“Ini juga sangat bermanfaat ketika mempersiapkan anak didik mengikuti Olimpiade sains skala internasional,” tegasnya.

Pihaknya juga mencontohkan, dibeberapa negara sahabat mempunyai program beasiswa studi lanjut dari tingkat sekolah menengah sampai Perguruan Tainggi.

Baca Juga: Inovasi Buser Super, Buat Sertifikat Tanah 2036 Bidang Selesai dalam Waktu 2 Bulan

Misal, Pemerintah Singapura melalui Kementerian Pendidikan Singapura menawarkan beasiswa MOE ASEAN Scholarship kepada siswa berprestasi dari negara-negara ASEAN untuk belajar di Singapura, termasuk untuk siswa-siswi di Indonesia.

“Penerima beasiswa ini akan memiliki kesempatan untuk memperluas wawasan mereka dan mengembangkan keterampilan penting, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan keterampilan hidup lainnya,” terang Dr Tuswadi.

Sementara itu, beasiswa penuh ini terbuka untuk anak-anak kelas 6 sekolah dasar atau kelas I SMP untuk bersekolah di SMP Singapura, bagi anak-anak Indonesia kelas 2-3 SMP bisa bersekolah di SMA Singapura.***

Editor: M. Alwan Rifai


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x