Tips Mapel Sejarah Jadi Menarik Ala Ketua AGSI Jateng

- 5 Agustus 2023, 11:52 WIB
History / sejarah
History / sejarah /Brave/Artsybee /pixabay

BANJARNEGARAKU.COM - Bila mata pelajaran (mapel) matematika dipandang sebagai pelajaran menakutkan, maka mapel sejarah dianggap sebagai mapel yang membosankan. Dalam Jurnal Candrasengkala Vol. 3 no 1 tahun 2017, dalam kesimpulan disebutkan, "guru sejarah harus pintar secara intelektual dan kreatif dalam melaksanakan pembelajaran sejarah". Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Jawa Tengah memberikan tips mengajar sejarah kepada siswa dengan lebih menarik dan mudah diterima. 

Mapel sejarah sering dianggap membosankan oleh siswa, karena penuh beban hafalan, dan dianggap tidak memiliki manfaat bagi siswa, tidak membangkitkan sifat berpikir kritis, serta jauh dari realita kehidupan. Demikian ditulis Yusuf Budi Prasetya Santosa, mahasiswa pascasarjana Universitas Jakarta. Yusuf meneliti tentang problematika dalam pelaksanaan pendidikan sejarah di SMA kota Depok. Tulisan ini dipublikasikan dalam Jurnal Candrasengkala vol. 3 no 1 tahun 2017.

Menghadapi fakta ini, guru sejarah harus mulai mengubah sudut pandang hingga mengimplementasikan mapel sejarah dengan kehidupan terkini para siswa. Ketua AGSI Jawa Tengah sekaligus guru mapel sejarah SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara, Heni Purwono memberikan tips cara mengajar sejarah supaya menarik dan mudah diterima siswa. Sehingga siswa tidak lagi merasa terbeban, apalagi menganggap pelajaran sejarah tidak berguna. 

"Rahasia mengajar sejarah yang bisa menginspirasi murid harus diawali dengan murid harus betul-betul mendengarkan," kata Heni saat mulai membongkar kiatnya. Tugas seorang gurulah merebut konsentrasi siswa supaya fokus pada bahan-bahan ajar yang akan diberikan. Jadi sebaiknya guru tidak mulai dengan memberi hafalan atau materi berat, sebelum siswa benar-benar siap. 

"Dalam mapel sejarah yang bisa menginspirasi siswa biasa 'dibalik peristiwa', yaitu hal-hal yang tidak tercover dalam buku pelajaran," lanjut Heni menjelaskan. Salah satu contoh adalah Bung Hatta yang tidak mau menikah sebelum Indonesia merdeka. Hatta juga tidak mau korupsi sekecil apapun, bahkan sepatu impiannya pun tak terbeli bahkan hingga mundur dari wakil presiden. "Hal seperti ini mungkin bisa menginspirasi anak-anak (didik)," imbuhnya. 

Tips teknik mengajar sejarah ala Ketua AGSI Jateng

Heni yang menjabat ketua AGSI Jateng juga aktif dalam kegiatan jurnalistik dengan membagikan tulisan kegiatan pendidikan, guru, dan seputar organisasi. Berikut adalah teknik mengajar sejarah yang Heni bagikan kepada Banjarnegaraku.com. 

1. Teknik bercerita atau ceramah

Guru harus memiliki kisah referensi yang detail tentang topik yang disampaikan. Tidak cukup guru hanya membaca materi teks mapel yang akan disampaikan saja. 

2. Media visual

Anak-anak (didik) yang punya kecenderungan (kecerdasan) visual lebih suka kalau diberi gambar atau grafis. Bisa juga dengan memberikan tayangan video. 

"Teknik-teknik semacam ini harus dikuasai para guru. Tidak sekedar pendekatan ceramah saja, sebab siswa juga butuh konsentrasi saat melihat atau mendengar" pungkas Heni. 

Perjuangan guru sejarah semakin menantang semenjak PP No.4 Tahun 2022 pada pasal 40 ayat 2, sejarah Indonesia, yang sebelumnya menjadi salah satu mata pelajaran wajib, tidak tercantum. Mata pelajaran sejarah Indonesia tidak lagi menjadi pelajaran wajib bagi siswa. 

Selain itu guru sejarah harus berjuang supaya mapel sejarah menjadi menarik dan menginspirasi bagi siswa. Sebab pelajaran sejarah Jika dilihat dari tujuannya untuk menanamkan nilai-nilai pancasila pada di Indonesia, mata pelajaran Sejarah Indonesia dapat menjelaskan bagaimana perjalanan sebuah bangsa dari awal hingga sekarang.***

 

 

 

Editor: Ali A

Sumber: Berbagai Sumber Heni Purwono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x