Network
BANJARNEGARAKU.COM – 350 tahun Bangsa Indonesia dijajah Belanda. Waktu yang begitu lama, namun masyarakat Indonesia tidak fasih Berbahasa Belanda. Angka ini angka terlama dalam sejarah penjajahan. Sekian lama Belanda menjajah banyak yang mempengaruhi sisi kehidupan di Indonesia. Namun tidak halnya dengan bahasa.
Bahasa Belanda yang seharusnya menjadi bahasa pertama namun tilasnya tidak tertanam di Indonesia. Boleh disyukuri atau tidak?
Bahasa Belanda hanya bisa dipelajari oleh mereka para Bangsawan dan pelajar saat itu yang bisa bersekolah di sekolah Belanda. Ada apa ini, kok bisa demikian. Bangsa Indonesia sadar tapi sudah terlanjur. Rakyat jelata banyak sekali yang tidak bisa berbahasa Belanda.
Baca Juga: 5 Lokasi Alternatif Camping di Sekitar Dieng Saat Gunung Prau Ditutup
Lain halnya di Malaysia. Bahasa Inggris digunakan dan menjadi bahasa sehari-hari di sana. Padahal Penjajahan Inggris tidak lama. Banyak negara yang fasih dengan bahasa kolonialnya seperti Malaysia dan Singapura masyaraktnya sangat fasih berbahasa Inggris, begitu juga dengan Timor Leste fasih berbahasa Portugis.
Pengaruh penjajahan Belanda di Indonesia tidak banyak pengaruhnya terhadap perkembangan bahasa yang digunakan. Padahal banyak kata serapan Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Belanda.
Kata Serapan dari Bahasa Belanda
Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari Bahasa Melayu. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) sejak dulu. Lingua Franca yang berarti bahasa pergaulan di suatu tempat di mana terdapat penutur bahasa yang berbeda-beda.
Seiring berjalannya waktu Bahasa Indonesia memang mengambil kata serapan sebagai harta bagi kekayaan bahasa Indonesia salah satunya melalui adopsi, adaptasi, penerjemehan dan kreasi.
