Network
BANJARNEGARAKU.COM - Banyak yang belum mengetahui arti dari bendera setengah tiang pada 30 September dan Bendera Tiang Penuh pada 1 Oktober. Keduanya mempunyai arti yang berbeda. Jangan sampai asal pasang, ternyata pemasangan bendera itu ada aturannya.
Berawal dari sejarah kelam pada tahun 1965, hingga saat ini pada tanggal 30 September dipasang bendera setengah tiang dan pada 1 Oktober dipasang Bendera Tiang Penuh di tiap rumah. Pemerintah melalui kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengimbau untuk pemasangan bendera setengah tiang pada 30 September dan Bendera Tiang Penuh pada 1 Oktober.
Apa arti dan maksud imbauan itu? simak artikel berikut ini.
Baca Juga: Jadwal Tayang Film G30S PKI di TV 30 September 2023, Jangan Tonton Kalo Nyali Setipis Tisu
Dikutip dari portalpurwokerto dan dirangkum oleh banjarnegaraku.com begini arti dari bendera setengah tiang pada 30 September dan Bendera Tiang Penuh pada 1 Oktober.
Di Pasal 12 ayat 1 UU No 24 Tahun 2009 disebutkan bahwa bendera negara dapat digunakan sebagai tanda perdamaian, tanda berkabung dan atau penutup peti atau usungan jenazah. Pada ayat 5 disebutkan jika Bendera Negara sebagai tanda berkabung dikibarkan setengah tiang.
Pada tanggal 30 September 1965 terjadi peristiwa pemberontakan PKI yang lebih populer dengan G30S PKI. G30S merupakan akronim dari Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia yang melakukan penculikan dan pembunuhan serta penganiayaan 7 pahlawan revolusi. Disamping itu, Ade Irma Suryani Nasution, Putri Jenderal A.H. Nasution meninggal di usia 5 tahun akibat terkena tembakan pasukan yang memotori G30S PKI yang mengaku sebagai pasukan Cakrabirawa, Paspampres kala itu.
Dari peristiwa itu, tentu selayaknya Indonesia berkabung. Untuk itu dipasanglah bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung mengenang peristiwa G30S PKI.
