Network
Tak butuh waktu lama, Ginting kembali memimpin 18-15. Tampaknya Antonsen memang tak diberi banyak kesempatan untuk mendulang angka, hingga akhirnya Ginting pun unggul 21-16 pada akhir gim awal.
Baca Juga: Pep Guardiola Wujudkan Impian Manchester City Juara UCL, Hasil Kalahkan Inter di Final
Sama seperti di game pertama, Ginting sempat tertinggal 1-3 di awal permainan karena dua kali kesalahan yang dilakukannya. Namun berkat bermain konsisten, ia pun mampu membalikkan keadaan dan mencetak angka dengan selisih cukup jauh dari sang lawan, 7-3 hingga 14-7.
Pertahanan Antonsen sempat goyah akibat kesulitan membaca arah serangan Ginting yang didominasi smes menyilang dan permainan net. Pebulu tangkis peringkat 22 dunia itu pun harus merelakan Ginting mencuri lima poin beruntun 19-8.
Meski Antonsen tak menyerah dan tetap agresif memberikan perlawanan, namun kemenangan tetap menjadi milik Ginting. Bahkan poin terakhir yang menjadi penentu pun tercipta dari kesalahan yang diciptakan Antonsen saat ia melakukan pengembalian yang terlalu rendah, dan berakhir menabrak net.
Baca Juga: Insiden Memalukan Menimpa Messi dan Timnas Argentina Setibanya di Bandara Beijing, Karena Ini...
"Senang bisa juara, tetapi ini tentu bukan pencapaian yang mudah. Masih ada yang harus dikejar. Lawan tentu juga banyak masih ingin mengalahkan saya. Masih ada yang harus ditingkatkan," ucap Ginting.
Penonton Sebagai Salah Satu Faktor Pendukung Kemenangan
Tak hanya menampilkan permainan yang apik, dukungan para penonton yang hadir di Singapore Indoor Stadium juga secara langsung menyemangati Ginting untuk terus berjuang meraih kemenangan. Bahkan ia pun merasa nyaman, karena seperti sedang bermain di rumah sendiri.
Baca Juga: Ikatan Pemuda Desa Indonesia Gandeng Komunitas Seni, Gambar Mural Ganjar Pranowo
