BANJARNEGARAKU.COM - Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus mengakui keunggulan Chen Qingchen/Jia Yifan dari China di final BWF World Championships 2023, Minggu 27 Agustus 2023. Pasangan Indonesia kalah dua gim langsung dengan skor 16-21, 12-21.
Disaksikan banjarnegaraku melalui aplikasi RCTI+. Kekalahan ini menjadi hasil yang mengecewakan bagi Apriyani/Fadia. Mereka tampil kurang maksimal di final, terutama di sektor pertahanan. Smash-smash yang kurang tajam cenderung mendatar membuat pasangan China dengan mudah mengembalikan shuttlecock, bahkan berbalik menjadi serangan.
Sementara itu, Chen Qingchen/Jia Yifan tampil sangat dominan. Mereka bermain agresif dengan smash-smash roket yang mematikan. Pasangan China juga sangat solid di pertahanan.
Kemenangan ini merupakan medali emas keempat bagi Chen Qingchen/Jia Yifan di BWF World Championships. Mereka juga meraih medali emas secara tiga kali beruntun, yaitu pada tahun 2018, 2019, dan 2023.
Sementara itu, Apriyani/Fadia berhasil meraih hasil terbaik di BWF World Championships. Ini merupakan final pertama bagi mereka di ajang tersebut.
Baca Juga: Warga Belanda Berkunjung ke Desa Pagak Banjarnegara, Ternyata Tujuannya untuk Ini..
Berikut fakta-fakta menarik dari pertandingan final BWF World Championships 2023 sektor ganda putri:
- Apriyani/Fadia merupakan pasangan ganda putri Indonesia pertama yang mencapai final BWF World Championships sejak tahun 2015.
- Chen Qingchen/Jia Yifan merupakan pasangan ganda putri China pertama yang meraih medali emas secara tiga kali beruntun di BWF World Championships.
- Smash-smash roket Chen Qingchen/Jia Yifan menjadi faktor utama kemenangan mereka di final.
- Apriyani/Fadia harus lebih meningkatkan performa pertahanan mereka jika ingin bersaing di level tertinggi.
Baca Juga: FIBA World Cup 2023 Resmi Dibuka Presiden Jokowi, Agnez Mo Bangga Tampil di Opening Ceremony Ini...
Selain faktor pertahanan, Apriyani/Fadia juga harus meningkatkan performa serangan mereka. Smash-smash mereka masih kurang tajam dan sering mengarah ke samping. Mereka juga perlu memperbaiki komunikasi di lapangan agar lebih kompak.