BANJARNEGARAKU.COM - Tak hanya mengebom Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Gaza, Israel diketahui menargetkan sebuah Gereja Ortodoks Yunani pada Kamis 18 Oktober 2023. Israel menargetkan gedung dewan dari geraja tersebut.
Dilansir dari Antara, Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Gaza menjadi tempat berlindung sekitar 500 orang umat Kristen dan Islam dari gempuran Israel. Setidaknya dua orang wanita tewas dan lainnya luka-luka dalam serangan Israel ke Gereja yang berjarak hanya beberapa meter dari rumah sakit Al-Ahli Baptist yang dibom Israel (17/10).
Baca Juga: Indonesia Kutuk Serangan Israel ke RS di Gaza, Jokowi: Pelanggaran Hukum Humaniter Internasional
Menurut Komite Tinggi Gereja-Gereja di Palestina, Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius adalah gereja tertua ketiga di dunia yang dibangun pada tahun 425 Masehi dan direnovasi pada 1856.
Video pasca pengeboman Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Gaza diunggah di patform X oleh akun @omarsuleiman504.
"Israel baru saja mengebom gereja tertua ke-3 di dunia dan membunuh beberapa warga Palestina. Bagi Anda yang masih menyangkal adanya genosida, kami memiliki anggota komunitas dengan 30-40 kerabat yang musnah di Gaza. Bukan hanya umat Islam, tapi segalanya dan semua orang Palestina." Tulis akun @omarsuleiman504 di X.
Video pasca pengeboman Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Gaza
Ucapan seorang tokoh islam Indonesia rupanya cocok menggambarkan peristiwa menyedihkan ini. "Tidak perlu menjadi seorang muslim untuk membela Palestina, cukup hidupkan hati nurani." Tulis Salim A Fillah dalam platform TikTok miliknya.
Ungkapan itu menggambarkan bahwa bukan muslim Gaza dan Tepi Barat saja yang menjadi korban dalam konflik Israel Palestina, namun juga umat Kristiani.***