Sarasehan Babad Banjarnegara oleh MSI, Gali Literasi dan Inspirasi Para Bupati

26 Februari 2024, 18:45 WIB
Sarasehan Babad Banjarnegara untuk menguatkan literasi dan menggali inspirasi dari para bupati Banjarnegara /Brave/Heni

BANJARNEGARAKU.COM - Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI), Heni Purwono punya harapan pada generasi muda dalam peringatan hari jadi 453 tahun Banjarnegara yang jatuh pada Senin, 26 Februari 2024 ini. Banyak nilai luhur yang bisa menjadi inspirasi saat memperkuat literasi Babad Banjarnegara. 

Sarasehan Babad Banjarnegara yang digelar dalam rangka ulang tahun Banjarnegara ini diadakan di SMPN 1 Wanadadi.

Baca Juga: Banjarnegara Ulang Tahun ke 453, Ini Sejarah Kelahiran

"Nilai luhur yang ada pada hari jadi Banjarnegara sangat banyak. Selain sisi nasionalisme dan patriotisme, juga ada nilai etika dan moral ketimbang Hari Jadi Banjarnegara yang lama," jelas Heni.

Hari jadi yang lama, tambah Heni, berpijak pada diangkatnya Dipayuda IV oleh pemerintah Kolonial Belanda sebagai balas budi atas perannya membantu memerangi pasukan Diponegoro.

"Sementara hari jadi yang baru bersumber dari pengangkatan Jaka Kaiman sebagai Bupati Wirasaba oleh Sultan Hadiwijaya di tahun 1571, yang kemudian ia membagi Wirasaba menjadi empat, salah satunya Banjar Petambakan," jelas Heni.

Baca Juga: 100 Pelaku UMKM Antusias Ikuti Pelatihan Perdana Digital Entrepreneurship Academy di Kabupaten Purbalingga

Nilai etika tahu diri Jaka Kaiman sebagai anak mantu dari Wargo Hutomo sehingga membagi wilayah untuk tiga saudaranya, tambah Heni, perlu ditanamkan kepada generasi muda saat ini.

"Saya bahagia sebagai salah satu inisiator perubahan hari jadi berhasil. Ini menandakan masyarakat Banjarnegara memiliki kesadaran sejarah dan literasi. Kita tidak bisa percaya begitu saja fakta sejarah tanpa memberikan interpretasi yang kritis. Lagi pula masa lampau memberi banyak sekali inspirasi penting untuk generasi masa kini," tandas Heni yang juga Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Banjarnegara.

Baca Juga: Banjarnegara Bersemangat, Bermanfaat dan Sumringah, Mengiringi Tema Peringatan Hari Jadi Banjarnegara ke-453

Tidak hanya membahas tentang sejarah hari jadi, Heni juga membahas tokoh-tokoh Banjarnegara yang inspiratif seperti Mangunyudo Sedaloji yang melawan VOC, Mangunyudo Sedamukti yang membela Diponegoro sampai tokoh kontemporer Soemitro Kolopaking Poerbonegoro yang merupakan aktivis pergerakan nasional dan bupati tiga zaman.

Salah satu peserta sarasehan, Milati yang guru IPS menanyakan tentang Soemitro yang dianggap berpaham fasisme. Namun Heni menganggap bahwa Soemitro tidak demikian, namun hanya menyesuaikan situasi sebagaimana Soekarno dan Hatta yang juga bekerjasama dengan Jepang.

"Soemitro orang yang sangat luwes dan luas pemikirannya. Sikapnya bisa melewati tiga zaman berbeda lebih sebagai strateginya untuk memerdekakan Indonesia. Beliau pantas menjadi pahlawan nasional," tandas Heni.

Baca Juga: Mulai 1 Maret 2024, Tarif Listrik PLN Harganya Bakal Naik, Berikut Daftarnya....

Mewakili Kepala SMPN 1 Wanadadi, Eko Hendro Purwanto mengungkapkan kegiatan sarasehan seperti ini penting untuk dilakukan.

"Bangsa yang maju dan beradab tidak akan pernah meninggalkan budaya dan adat istiadatnya. Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah," ujar Eko.***

 

 

Editor: Aris BRAVE

Sumber: liputan Masyarakat Sejarawan Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler