Banyak Peninggalan atau Bekas Cakar Belanda saat Berkuasa di Banjarnegara

- 16 Juni 2023, 12:49 WIB
Di Kabupaten Banjarnegara masih banyak bekas cakar penjajahan yang masih bisa diamati. Beberapa bangunan beralih fungsi jadi toko, gudang, rumah, kantor pemerintahan  tetapi ada juga yang terlantar tanpa pemeliharaan.
Di Kabupaten Banjarnegara masih banyak bekas cakar penjajahan yang masih bisa diamati. Beberapa bangunan beralih fungsi jadi toko, gudang, rumah, kantor pemerintahan tetapi ada juga yang terlantar tanpa pemeliharaan. /Aris Brave /

Demikian pula di kabupaten Banjarnegara masih banyak bekas cakar penjajahan yang masih bisa diamati. Beberapa bangunan beralih fungsi jadi toko, gudang, rumah, kantor pemerintahan tetapi ada juga yang terlantar tanpa pemeliharaan.

Baca Juga: Ini 15 Contoh Soal KSM IPA SD MI dan Kunci Jawaban Persiapan KSM Tingkat Kabupaten 2023

Beberapa bangunan masih bisa digunakan sampai sekarang sedangkan yang lain sudah banyak yang dihancurkan dan beralih fungsi. Beberapa yang lain dilindungi pemerintah kabupaten sebagai cagar budaya. Berikut beberapa peninggalan masa kolonial yang dijadikan cagar budaya. Banjarnegaraku.com merangkum dari laman resmi pemerintah kabupaten Banjarnegara.

Suiker Fabriek, Klampok

Suikerfabriek Poerwaredja Klampok didirikan pada tahun 1889. Pabrik gula ini merupakan pabrik gula yang pertama terelektrisasi, listrik yang ada digunakan untuk operasional mesin-mesin pabrik. Pabrik ini juga memiliki jalur rel kereta untuk mengangkut gula. Lokomotifnya menggunakan kereta uap SDS (Serajoe Daal Strootram).

Bangunan perumahan berdiri antara tahun 1933-1939 memiliki luas 1.000 m², gudang 1.565 m². dengan luas lahan 16.700 m². Sekarang pabrik gula ini disewa untuk gudang semen sementara kepemilikannya dikuasai oleh Balai Latihan Kerja Klampok dan sebagian lain dikuasai oleh perseorangan dan perusahaan.

Baca Juga: Jadwal Badminton Indonesia Open 2023 Perempat Final Hari Ini, Jojo Melawan Ginting...

Monumen Perjanjian Renville, Bawang

Monumen Hasil Perjanjian Renville terletak di Desa Joho, Kecamatan Bawang. Dari arah timur, kurang lebih sepuluh meter dari pertigaan Desa Joho. Tempat berdiri monumen adalah batas wilayah pendudukan Belanda dan Republik Indonesia dari hasil Perjanjian Renville.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: ANTARA Pemkab Banjarnegara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah