Kisah Nuzulul Quran sebagai Malam Pengangkatan Muhammad SAW sebagai Nabi dan Turunnya Alquran Pertama Kali

- 27 Maret 2024, 20:37 WIB
Ilustrasi Nuzulul Quran
Ilustrasi Nuzulul Quran /pexels.com

BANJARNEGARAKU.COM - Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya Alquran pertama kali kepada Nabi Muhammad Solallohi 'alaihi wassallam. Peristiwa itu juga sebagai penanda diangkatnya Muhammad Solallohi 'alaihi wassallam sebagai nabi oleh Allah swt.

Alquran turun pertama kali pada tanggal 17 Ramadan tahun 610 Masehi di Gua Hira saat Muhammad Solallohi 'alaihi wassallam sedang menyendri. Tidak dalam bentuk buku sperti sekarang ini, namun secara bertahap dimana pada saat pertama diturunkan hanya surat Al Alaq ayat 1-5.

Nabi Muhammad Solallohi 'alaihi wassallam, yang pada waktu itu berusia 40 tahun 6 bulan 12 hari, dihadapkan pada pengalaman yang menggetarkan tubuhnya.

Baca Juga: Gus Baha: Makna dan Pentingnya Nuzulul Quran bagi Setiap Muslim

Malaikat Jibril, yang diutus Allah swt, muncul di hadapannya dengan pesan yang pertama kali disampaikan dalam surat Al-Alaq. Dengan lempengan kristal yang menyala-nyala, Jibril menyerukan, “Iqra (bacalah).” Namun, terbayanglah raut wajah ketakutan Muhammad Solallohi 'alaihi wassallam yang menjawab, “Ma ana biqirain (saya tidak bisa membaca).”

Tak gentar, Jibril mengulangi seruannya, “Iqra.” Namun, jawaban Muhammad Solallohi 'alaihi wassallam tetap sama, “Ma ana biqirain.” Kehadiran Jibril, yang menerangi gua dengan cahaya keilahian, membuat Muhammad Solallohi 'alaihi wassallam merasakan getaran takut yang amat kuat.

Namun, pada saat itulah Muhammad Solallohi 'alaihi wassallam menyadari bahwa Jibril bukanlah sekadar menyuruh membaca, tetapi mengajaknya untuk mengikuti. Dengan penerimaan pertama dari ayat-ayat Al-Quran, Muhammad Solallohi 'alaihi wassallam diangkat menjadi Nabi, sebuah panggilan suci yang membawa tanggung jawab besar.

Baca Juga: Malam Nuzulul Qur'an, Berikut Ini Keistimewaan dan Keutamaannya, Dianjurkan Lakukan Amalan Ini....

Kembali ke rumah, tubuhnya gemetar, masih terpukul oleh pengalaman luar biasa yang dialaminya. Namun, dengan terima kasih yang tak terhingga, dia menyadari bahwa ini adalah panggilan yang tak bisa diabaikan. Dia dipilih untuk menyampaikan pesan-pesan suci Allah kepada umat manusia.

Halaman:

Editor: Afif Fatkhurahman

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x