Penyebab cuaca ekstrem menurut BMKG
Selanjutnya Yoga Sambodo, SPd menjelaskan berdasarkan analisis dinamika atmosfer tentang aktifnya beberapa parameter yang berpotensi mengakibatkan cuaca ekstrem.
- Gelombang ekuatorial Kelvin
- Gangguan atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO)
- Pada belokan angin dan konvergensi terlihat dominan untuk Pulau Jawa termasuk Jawa Tengah
- Labilitas kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah
Fenomena di atas menyebabkan penguapan yang menimbulkan munculnya awan cumulonimbus. Awan ini bisa menyebabkan hujan lebat disertai kilat dan petir disertai angin kencang di wilayah Jawa Tengah termasuk Banjarnegara.
BMKG tidak bosan mengingatkan masyarakat supaya waspada.
“Masyarakat yang beraktivitas di daerah rawan bencana diimbau untuk waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak yang bisa terjadi,” tulis Yoga dalam press release pada 16 April 2024.
Lebih lanjut masyarakat tetap memperhatikan prakiraan cuaca yang terus diupdate oleh BMKG dan Banjarnegaraku. ***