Sebab sesuai dengan data Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) di Purbalingga masih ada sekitar 65 ribu rumah tidak layak huni.
"Kita sudah bangun sekitar 20 ribu rumah, baik dari APBD, Bankeu Pemdes, BSPS, DAK, CSR, termasuk dari desa. Jadi masih banyak yang kita butuhkan," ungkapnya.
Sementara Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengungkapkan, bantuan BSPS ini sangat bermanfaat, terutama di tengah keterbatasan anggaran pemerintah daerah akibat Pandemi Covid-19. Tidak semua kabupaten/kota juga bisa mendapatkan BSPS ini.
"Mudah-mudahan bantuan dari pemerintah pusat yang dibantu oleh Ibu Puan Maharani sejumlah 20 juta rupiah per penerima ini betul-betul bisa dimanfaatkan dengan baik.
Dan bantuan ini langsung masuk ke rekening panjenengan selaku penerima," katanya.
Bupati menjelaskan, uang yang masuk rekening tersebut kemudian akan dibelanjakan untuk membeli berbagai material bangunan yang dibutuhkan dengan pendampingan teknis oleh fasilitator.
Bupati Tiwi juga mengingatkan BSPS adalah stimulan atau pancingan agar ada gerakan masyarakat untuk turut membantu.
"Saya yakin bangun rumah 10 juta 20 juta tidak akan cukup. Akan tetapi esensi dari kegiatan ini kita menggerakan kegotong-royongan masyarakat," katanya.