Kesenian kuda lumping ini menampilkan sekelompok tentara menunggang kuda yang terbuat dari anyaman bambu serta dihiasi dengan tali plastik untuk membuat rambut tiruan.
Tarian ini menarik perhatian masyarakat, karena mereka menawarkan atraksi seperti kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti memakan beling atau kebal terhadap deraan pecut.
Baca Juga: Terbaru! UMKM Desa Tlagayasa Manfaatkan Sereh Untuk Pembersih Lantai
Atraksi kuda lumping ini awalnya hanya pertunjukan sebagai simbol perlawanan pasukan berkuda Pangeran Diponegoro saat melawan penjajahan Belanda.
Namun, dalam perkembangannya, seni tradisional kuda lumping ini kini memasukkan unsur spiritual.
Demikian jadwal mendeman ebeg di Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Kebumen, semoga bermanfaat.
Disclaimer: Jadwal dan lokasi mendeman ebeg bisa berubah sewaktu-waktu, banjarnegaraku.com tidak bertanggung jawab atas ketidak sesuaian lokasi dan perubahan yang terjadi.***