BANJARNEGARAKU.COM - Salah asuh menggunakan pola asuh yang kurang benar, bisa jadi mengakibatkan menggangu pertumbuhan anak.
Padahal, setiap orang tua menginginkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, dan tentu berprilaku yang baik pula.
Namun, pada kenyataannya para orang tua melakukan pola asuh yang terlalu ketat, sehingga menggangu pertumbuhan si anak tersebut.
Istilahnya para orang tua menjadi toxic parent, atau pola asuh yang terlalu keat pada anak.
Menurut dr Aaisah Dahlan toxic parent memiliki ciri-ciri, berikut penjelasannya.
Dilansir Banjarnegaraku.com dari kanal Youtube Pecinta dr Aisyah Dahlan, CHt tayangan 20 Agustus 2022.
Nah ini ciri-ciri pola asuh toxic parent yang bisa merusak pertumbuhan anak menurut dr. Aisyah Dahlan.
1. Mengutamakan diri sendiri
Dijelaskan dr Aisah Dahlan, toxic parent ini akan selalu mengutamakan kebutuhannya sendiri dan tidak mempertimbangkan kebutuhan maupun perasaan anak.
"Kemudian, ia juga tak akan berpikir mengenai dampak perilakunya tersebut pada anak," kata dr Aisah Dahlan.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Wonosobo, Telan 6 Korban Jiwa, Diduga Bus Mercedes Benz Alami Rem Blong
2. Tidak dapat memperlakukan anak dengan baik
"Orang tua yang toxic "tidak" dapat memperlakukan anaknya dengan baik," terang dr Aisah Dahlan.
Ditegaskan, menurut dr Aisah Dahlan, pada tingkat dasar saja seperti rasa hormat dan kesopanan, mereka enggan melakukannya.
3. Sulit mengendalikan emosi
Selanjutnya orang tua dengan Toxic parent kerap mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosinya.
Selanjutnya kata dr Aisyah Dahlan, orang tua yang toxic juga cenderung bereaksi berlebihan atau dramatis ketika anak melakukan kesalahan.
"Marahnya tuh bisa, kadang-kadang matanya udah mau copot itu ya," ungkapnya.
Selain itu, kemarahannya pun seringkali tidak dapat diprediksi dan tidak akan segan untuk memukul, memaki, atau bahkan melakukan kekerasan lainnya.
4. Suka mengontrol
Orang tua yang toxic senang mengontrol anaknya dengan ketat.
Orang tua tersebut akan mengatur apa yang harus dilakukan oleh anak, kapan, dan bagaimana anak melakukannya.
Selain itu, menurut dr Aisah, toxic parent juga selalu mencampuri urusan pribadi anak.
5. Selalu menyalahkan anak
Terkadang karena keadaan, atas perbuatan yang telah dilakukanya, orang tua toxic justru akan menyalahkan semuanya pada anak.
Baca Juga: Bawa Alat Masak, Emak-emak! Kader PKS Banjarnegara Gelar Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
"Jadi, padahal yang salah bapak ibunya, padahal yang salah orang tua ini ya, nah ini habis-habisan anaknya dimarahin," ungkap dr Aisyah Dahlan.
Selain itu, apa pun usaha dan hasil yang dilakukan oleh anak tak pernah cukup baginya dan selalu mencari kesalahan dan jarang mengapresiasi anak.
6. Sering mempermalukan anak
Orang tua yang toxic juga kerap mempermalukan anaknya dengan sangat buruk.
dr Aisah Dahlan mencontohkan seperti mengejek, merendahkan, memukul, memaki, atau meneriaki anak di depan orang lain, terutama teman-temannya sehingga anak merasa sangat malu.
Baca Juga: Tasdi, Mantan Bupati Purbalingga Bebas Bersyarat! Simak Selengkapnya
7. Merasa bersaing dengan anak
Bukan hanya selalu merasa benar, toxic parent juga akan bertindak seperti orang yang sedang bersaing dengan anak.
Jadi, alih-alih menyemangati dan merasa bahagia atas keberhasilan anak, ia malah membuat anak down, mengabaikannya, dan merasa tak suka jika anaknya senang.
Demikianlah orang tua toxic parent bisa menggangu pertumbuhan si anak. Semoga bermanfaat bagi para orang tua. ***