BANJARNEGARAKU.COM - Ketika masuk di Tahun Baru Imlek ada sebuah tradisi yang biasa dilakukan bagi yang merayakannya.
Tradisi tersebut adalah pembagian Amplop merah, inilah yang biasa dijumpai saat perayaan Imlek atau biasa dikenal dengan nama angpao merupakan suatu cara untuk mengirim harapan baik kepada penerimanya.
Namun, tradisi pemberian angpao ternyata tidak hanya dilakukan saat perayaan Tahun Baru Imlek, namun di berbagai acara lainnya, seperti pernikahan dan ulang tahun.
Baca Juga: Tahun Baru Imlek 2023, Berikut Jadwal Libur dan Cuti Bersama, Simak Selengkapnya
Mengapa angpao juga berwarna merah?
Ternyata warna merah pada amplop melambangkan energi, kebahagiaan, dan keberuntungan dalam budaya Tiongkok.
Biasanya amplop tersebut dihiasi dengan kaligrafi dan simbol Cina yang indah.
Kemudian arti penting dari angpao tersebut, sebenarnya bukan terletak pada jumlah uang yang ada di dalamnya, namun membungkus uang keberuntungan dalam amplop tersebut diharapkan dapat memberikan lebih banyak kebahagiaan dan berkah kepada penerimanya.
Dan sebuah kebiasaan memberikan amplop merah ini, berasal dari beberapa cerita tertua Tahun Baru Imlek.
Ada sebuah legenda menceritakan tentang adanya sosok iblis bernama Sui yang keluar untuk menakuti anak-anak saat mereka tertidur.
Baca Juga: Tahun Baru Imlek 2023 Shio Kelinci Air: Cek Karakteristik Sampai Ada Elemen Keberuntungan
Dan dalam legenda tersebut, untuk menjaga anak-anak agar tidak dirugikan oleh Sui, orang tua akan menyalakan lilin dan begadang sepanjang malam di Malam Tahun Baru Imlek.
Dilansir Banjarnegaraku.com dari Pikiran Rakyat, Jadi Tradisi Imlek, Simak Makna dan Filosofi Pemberian Angpao.
Selanjutnya dalam Legenda tersebut, diceritakan pada saat malam tahun baru, seorang anak diberikan delapan koin untuk dimainkan agar tetap terjaga.
Baca Juga: Keren! Pemanah Muda Banjarnegara Bisa Ungguli Prima Wisnu, Ini Selengkapnya
Kemudian anak itu membungkus koin-koin itu dengan kertas merah, dia membuka dan membungkusnya kembali hingga akhirnya anak laki-laki itu terlelap.
Selanjutnya, orang tua anak itu meletakan bungkusan dengan delapan koin di bawah bantal anaknya.
Dikisahkan pada saat Sui mencoba menyentuh kepala anak itu, delapan koin tersebut memnacarkan cahaya yang kuat dan menakuti iblis itu hingga pergi. Delapan koin itu dipercaya sebagai peri atau pelindung.
Baca Juga: HUT ke-22 Baznas, Ini Pesan Wabup Banyumas Sadewo Tri Lastiono Selengkapnya
Dari legenda tersebut sejakk saat itulah, tradisi amplop warna merah selalu digunakan untuk memberikan hadiah kepada orang-orang di acara spesial atau hari raya.
Jadi, tradisi amplop merah Tahun Baru Imlek sebenarnya merupakan hadiah tradisional untuk anak-anak atau orang tua selama Tahun Baru Imlek.
Kebiasaan juga di malam Tahun Baru Imlek, para anak dan cucu kecil akan memberikan harapan terbaik mereka kepada orang tua dan kakek-nenek mereka.
Baca Juga: Tingkatkan Pemantauan dan Pengawasan STR serta SIP, Praktik Dokter hanya Dibatasi 3 Tempat
Nah wujud sebagai hadiahnya, si kakek-nenek dan orang tua akan memberikan kepada mereka angpao yang berisi uang dengan harapan mereka beruntung di tahun tersebut. Itulah tradisi dan makna angpao di Tahun Baru Imlek.***