Namun, saat ini baru sebatas Jarwo Riting Plus dalam perhitungan analisa usahanya.
Penerapan Teknologi Jarwo Riting Plus telah dimulai lama, namun lebih diseriusi pada tahun 2017 hingga sekarang.
Baca Juga: Ramadhan Hampir Tiba, Berikut Amalan yang Bisa Dilakukan di Bulan yang Penuh Berkah
Penerapan metode Teknologi Jarwo Riting Plus ala petani Sunarko ini sering mendapatkan juara saat perlombaan bidang pertanian, sehingga Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara pun tertarik untuk menjadikan Teknologi Jarwo Riting Plus menjadi program percontohan di Kabupaten Banjarnegara.
"Meski sudah lama, pada tahun 2021 baru dilirik oleh Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara, yakni melalui Program IPDM-IP yaitu semacam program pertanian yang diperuntukan untuk demplot kelompok tani di bawah saluran irigasi," katanya.
Sedikitnya 20 kelompok tani yang ada di Kabupaten Banjarnegara akan mendapatkan program IPDM-IP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation) pada Musim Tanam kedua tahun 2022 ini.
"Untuk Kecamatan Susukan, ada 4 kelompok tani yang tersebar di 4 desa. Bahkan dalam waktu dekat, bertempat di Kecamatan Wanadadi, bersama dinas terkait akan memulai program IPDM-IP menggunakan teknologi jarwo riting plus," tegasnya
Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda PJOK Kelas 3 SD MI, Bab 5 Aktivitas Senam Lantai Halaman 90
Lebih jauh Sunarko menjelaskan bahwa budidaya tanaman padi menggunakan Teknologi Jarwo Riting Plus ini sebagaimana konsep pertanian pada umumnya, bedanya hanya lebih menekankan pada pengendalian penyakit.