BANJARNEGARAKU – Mudik adalah salah satu tradisi lebaran yang selalu ada di Indonesia setiap tahunnya. Momen berkumpul bersama adalah yang selalu dinantikan.
Orang Indonesia pasti mengenal mudik, namun belum tentu tahu akan sejarah dan asal-usulnya.
Mudik merupakan tradisi primordial masyarakat petani Jawa yang sudah berjalan sejak sebelum zaman Kerajaan Majapahit. Dahulu para perantau pulang ke kampung halaman untuk membersihkan makam para leluhurnya.
Baca Juga: Cara Melawan Bisikan Setan, Tentang Lintasan Pikiran, Ucapan Kekufuran dan Bagaimana Hukumnya
Menurut ahli kajian filsafat Jakob Sumardjo, istilah mudik punya akar Bahasa Jawa “mulih dhilik” yang berarti pulang sebentar.
Pandangan lain datang dari penghuni senior di kota tujuan rantau terbesar Indonesia. Menurut sejarawan Betawi, Ridwan Saidi, mudik berangkat dari istilah “menuju udik” yang artinya menuju ke selatan.
Karena orang Betawi pada zaman itu punya kebiasaan buka usaha di pesisir utara, tapi rumahnya di daerah selatan yang lebih sepi.
Baca Juga: Bikin Rindu, Begini Suasana Lebaran di Indonesia Zaman Dulu serta Asal Usul Tradisinya
Namun kini, pengertian “mudik” lebih dikaitkan dengan kata udik yang artinya kampung atau desa. Arti kata “mudik” pun berkembang menjadi mulih udik yang artinya kembali ke kampung atau desa.