BANJARNEGARAKU – Godaan dalam bentuk bisikan hati untuk mengucapkan kalimat kekufuran tidak hanya terjadi pada mukmin awam, bahkan semacam ini terjadi pada diri para sahabat.
Terkadang terlintas dalam hati orang mukmin kalimat kemunafikan, dan Allah menghilangkan darinya. Orang mukmin diuji dengan was-was setan, bisikan kekufuran yang membuat sempit hatinya.
Kemudian Syaikhul Islam menyebutkan riwayat dari para sahabat, sebagaimana yang diutarakan para sahabat, “Wahai Rasulullah, kami terkadang menjumpai lintasan pikiran pada diri kami, andaikan kami dijatuhkan dari langit lebih kami sukai daripada mengungkapkan lintasan pikiran itu,”
Baca Juga: Hukum Melakukan Hubungan Suami Isteri ketika Berpuasa dan Penjelasan Tentang Kafarahnya
Rasulullah SAW bersabda, “Itu bukti adanya iman,” (HR. Muslim, Abu Daud, dan yang lainnya).
Maksudnya, munculnya bisikan semacam ini, padahal para sahabat sangat membencinya dan berusaha menghilangkannya dari hati mereka, merupakan bukti adanya iman (kitab Al-Iman).
Ulama sepakat ini bukan kekufuran. An Nawawi mengatakan, lintasan pikiran dan bisikan hati jika tidak mengendap dan tidak keterusan berada dalam diri pelakunya, hukumnya dimaafkan, dengan sepakat ulama.
Karena munculnya kejadian ini diluar pilihan darinya. Sementara tidak ada celah baginya untuk menghindarinya.
Baca Juga: Luar Biasa, Inilah Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Witir, Diampuni Dosa hingga Diijabah Doanya