Kulit kambing yang sudah terpasang diatas bingkai dimana terdapat lingkaran dari besi sesuai diameter bingkai, satu persatu bagian tepi kulit kambing dilubangi sampai rata.
Setelah itu, kawat dimasukan kedalam lubang tadi dan kawat dikaitkan dipaku ditepi tatakan bingkai tadi.
Supaya kawat yang sudah dikaitkan tadi kencang merata di setiap tepi bingkai, maka bagian bawah tatakan dimasukan kayu dibeberapa sudut dan dikencangkan dengan memukul kayu tadi dengan palu.
"Pastikan pasangan ini kuat dan rata supaya mudah dalam memasang paku disekeliling bingkai," ungkap Sastro.
"Setelah paku terpasang semua ditepi bingkai, selanjutkan menjemur bingkai yang sudah tertutup kulit kambing supaya kering dan dihasilkan suara yang khas," tambahnya.
"Suara yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh kualitas jenis kulit kambing," katanya.
Setelah kulit kambing tadi kering, kulit yang tersisa ditepi bingkai dirapikan dengan cara memotong dengan pisau atau benda yang tajam.