Hal-hal yang menjadi faktor risiko penularan penyakit rabies adalah sarana transportasi. Khususnya pada pelabuhan yang tidak resmi dan hewan peliharaan yang tidak divaksinasi.
Bisa juga melalui pekerja yang berhubungan seperti dokter hewan, penangkap anjing, petugas laboratorium, pemburu dll. Wisatawan ke daerah tertular tetapi tidak diberi pre exposure. Juga melalui transplantasi terutama kornea.
Penyakit Rabies sudah tertular ke seluruh dunia. Sedangkan di wilayah Indonesia selain Bali meliputi 23 provinsi. Artinya hanya 10 provinsi di Indonesia yang menyandang status bebas rabies.
Cara penularan virus rabies pada hewan berbeda dengan cara penularan pada manusia. Pada hewan terjadi melalui gigitan hewan yang menderita rabies ke hewan sehat.
Sedangkan cara penularan pada manusia bisa melalui gigitan atau jilatan pada luka, selaput lendir yang utuh, selaput lendir mulut, selaput lendir anus, selaput lendir alat kelamin eksterna. Penularan melalui pernapasan dan udara jarang terjadi.
Baca Juga: Lucu Menggemaskan, Siswa KBIT Permata Hati Pentas Seni Tradisi Jawa
Penampakan hewan kena Rabies
Rabies tipe ganas
Pada stadium prodromal (2-3 hari), gejala malaise, tidak mau makan, agak jinak, demam subfebris, refleks kemarahan menurun.
Pada stadium eksitasi (3–7 hari) tampak gejala reaktif dengan menyerang dan menggigit benda bergerak. Memakan berbagai benda termasuk tinjanya sendiri, lupa pulang, strabismus, dan ejakulasi spontan.