Mengenal Seksiologi Hingga Banyak Tradisi dalam Serat Centhini

- 15 Agustus 2023, 17:29 WIB
 Kanjeng Pangeran Panji (KPP). Edwin Soeryo Putrakusumo bersama istri KRAy. Tiara Soeryo Putrakusumo
Kanjeng Pangeran Panji (KPP). Edwin Soeryo Putrakusumo bersama istri KRAy. Tiara Soeryo Putrakusumo /Taufik Hidayat PP/

BANJARNEGARAKU.COM  - Bagi mereka yang mencintai dan penerus kebudayaan Jawa pasti tidak asing dan mengenal Serat Centhini.

Nama lain dari Serat Centhini dikenal dengan nama Suluk Tambanglaras, atau disebut pula Suluk Tambangraras-Amongraga. 

Masyarakat Indonesia terutama masyarakat Jawa masih banyak yang beranggapan bahwa Serat Centhini hanya membahas tentang seksiologi, namun ternyata dalam Suluk Tambanglaras (Serat Centhini) tersebut juga banyak membahas keilmuan lainnya, seperti sejarah, pendidikan, astronomi, mistik, ramalan, hingga pembelajaran agama dan tasawuf.

Baca Juga: Pawai Budaya Bakal Digelar Kembali Meriahkan HUT ke 78 RI

“Dalam Serat Centhini tidak hanya berbicara mengenai seksiologi semata, tersurat banyak keilmuan di dalamnya, seperti sejarah, pendidikan, pengetahuan alam, agama, tasawuf, mistik, ramalan (primbon), adat-istiadat, makanan tradisional dan masih banyak lagi,” ungkap Pangeran Edwin Soeryo Putrakusumo.

Memang benar adanya dalam Serat Centhini jilid V – IX terdapat cerita-cerita asmara hangat yang bernafaskan seksualitas (kamasutra jawa). Putera Mahkota sebagai ketua tim penulisan menginginkan dalam penyampaian dongeng, kejadian dan nasihat menarik, harus diselingi dengan cerita asmara hangat supaya pembaca terkesan.

Seperti pada cerita-cerita asmara hangat yang bernafaskan seksualitas (kamasutra jawa) yang ditulis sendiri oleh ketua tim, Adipati Anom Amangkunagara III, tambah Pangeran Edwin Soeryo Putrakusumo.

Baca Juga: Pelaku UMKM Purbalingga Ikuti Pelatihan Pengembangan Bisnis

Kanjeng Pangeran Panji (KPP). Edwin Soeryo Putrakusumo merupakan salah satu keturunan Sri Susuhunan Paku Buwono V yang merupakan Pangeran Santana Karaton Surakarta Hadiningrat, menjelaskan bahwa Serat Centhini merupakan mahakarya adiluhung Adipati Anom Amangkunagara III Karaton Surakarta Hadiningrat, kelak bergelar Sahandhap Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangdjeng Susuhunan Paku Buwono Senapati ing Alaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Ingkang Jumeneng Kaping V (Sri Susuhunan Paku Buwono V), yang jumenengnata (bertahta) pada tahun 1820-1823.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x