Mengenal Filosofi Makanan Khas Lebaran, Ketupat Santan

- 9 April 2024, 11:31 WIB
Ilustrasi ketupat/Mengenal Filosofi Makanan Khas Lebaran, Ketupat Santan
Ilustrasi ketupat/Mengenal Filosofi Makanan Khas Lebaran, Ketupat Santan /Pixabay

Bentuk Segi Empat sebagai Simbolisasi Nafsu Dunia

Bentuk segi empat dari ketupat menggambarkan empat jenis nafsu dunia: al amarah (nafsu emosional), al lawwamah (nafsu untuk memuaskan rasa lapar), supiah (nafsu untuk memiliki sesuatu yang indah), dan mutmainah (nafsu untuk memaksa diri).

Memakan ketupat dengan penuh kesadaran setelah menjalankan ibadah puasa menandakan bahwa seseorang telah mampu mengendalikan keempat nafsu tersebut.

Makna Isi Ketupat

Isi ketupat yang berbahan beras melambangkan harapan akan kemakmuran dalam kehidupan. Warna putih yang dijumpai ketika ketupat dibelah mencerminkan kesungguhan dalam memohon maaf atas segala kesalahan serta harapan akan kesucian hati seputih isi ketupat.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan Kabupaten Purbalingga, Niat Berpuasa Hari Ke Dua puluh sembilan, Selasa 9 April 2024

Penggunaan Kuah Santan dalam Konsumsi Ketupat

Penghidangan ketupat dengan kuah santan tidak hanya sekadar sebuah tradisi, tetapi juga memiliki makna mendalam. Santan bukan hanya sebagai penyedap, tetapi juga sebagai simbol pangapunten (memohon maaf).

Dengan demikian, saat menyantap ketupat dengan kuah santan, kita secara simbolis memohon maaf atas segala kesalahan yang telah dilakukan.

Dalam masyarakat Jawa, terdapat pepatah yang menggambarkan makna ini, “Mangan kupat nganggo santen. Menawi lepat, nyuwun pangapunten” (makan ketupat pakai santan, bila ada kesalahan mohon dimaafkan).

Halaman:

Editor: Afif Fatkhurahman

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah