“Untuk pemasarannya, sekarang sudah sampai Jakarta, Depok, Bogor, juga Solo, biasanya dipesan oleh industri-industri Yogurt dan kue,” katanya.
Hingga saat ini, di Indonesia ada tiga pabrik yang memproduksi gula singkong, yakni Cilegon, Tarakan, dan Surabaya.
Sehingga apabila produk UKM gula singkong di Banjarnegara lebih dikembangkan, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Punggelan dan sekitarnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengapresiasi inovasi Johan Irawan yang telah berhasil mengolah singkong menjadi pemanis alternatif, bahkan telah menembus pasar luar Jateng, seperti Jakarta, Depok, dan Bogor.
Dalam kesempatan itu, wagub turut mempromosikan gula singkong sebagai pemanis alternatif yang sehat kepada masyarakat melalui vlog.
Baca Juga: Nikmati Sensasi Salju Dieng Banjarnegara, Serasa di Dataran Eropa
“Saya dikabari bahwa di Banjarnegara ada warga yang memproduksi atau mengelola singkong menjadi gula cair, kita promosikan barang produksi anak bangsa, termasuk dari Banjarnegara, Insyaallah akan meningkatkan produksinya,” katanya.
Gus Yasin menjelaskan, harga gula singkong memang sedikit lebih mahal dari gula pasir berbahan tebu, yakni sekitar Rp45 ribu per satu botol berisi satu liter gula cair.
Kendati harganya lebih tinggi, namun banyak kelebihan yang didapat dari mengonsumsi gula singkong, selain itu, bahan dan proses produksinya masih alami, dan memasaknya pakai arang.