Gunung Merapi Erupsi Berkali-kali Hari Ini, Guguran Awan Panas Sampai ke Kota Magelang

- 12 Maret 2023, 00:18 WIB
Tangkapan layar video luncuran awan panas Merapi
Tangkapan layar video luncuran awan panas Merapi /BPPTKG

BANJARNEGARAKU.COM - Hari ini Gunung Merapi mengalami erupsi berkali-kali, pada Sabtu, 11 Maret 2023 mulai pukul 12.12 WIB. Bahkan rentetan awan panas guguran menyebabkan hujan abu hingga sampai kota Magelang.

Erupsi Gunung Merapi pun tercatat hingga pukul 15.00 WIB telah terjadi 21 kali awan panas guguran dengan jarak luncur kurang lebih 4 km ke arah barat daya alur Kali Bebeng dan Krasak.

Diinformasikan bahwa saat awan panas berguguran, angin di sekitar Gunung Merapi bertiup ke arah barat laut-utara dan menyebabkan hujan abu di beberapa tempat. Hujan Abu banyak terjadi di sisi barat laut-utara Gunung Merapi hingga mencapai Kota Magelang.

Baca Juga: Gedung Perpustakaan Daerah, Upaya Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Purbalingga

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Malang Terkini pada 11 Maret 2023, Siaga Sejak 2020: Hari ini Merapi Erupsi Berkali-kali, Awan Panas Guguran Capai Kota Magelang.

Diketahui, untuk aktivitas erupsi dilaporkan terhitung masih tinggi, guguran lava teramati di minggu ini terjadi sebanyak 19 kali ke arah barat daya menuju hulu Kali Boyong, Kali Bebeng dan Kali Sat atau Putih dengan jarak luncur 1,2 kilometer.

Selanjutnya, suara guguran terdengar dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan terjadi sebanyak 6 kali dengan intensitas kecil hingga sedang.

Baca Juga: Inspiratif! Siswa SMPN 1 Bawang Belajar Fun Cooking Implementasi Projek P5, Yuk Intip Kegiatannya

Dan dari dasar data Seismisitas dan deformasi, aktivitas vulkanik internal juga terpantau masih intens. Seismisitas internal gempa vulkanik dalam terjadi hingga 77 kali kejadian setiap hari.

Terjadi juga gempa vulkanik dangkal sebanyak satu kali per hari, gempa Multifase sebanyak enam kali per hari, dan tercatat gempa guguran terjadi sebanyak 44 kejadian per hari.

Gunung Merapi berstatus siaga sejak November 2020, dari catatan Badan Geologi melalui Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi melalui Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada tingkat Siaga sejak 5 November 2020.

Baca Juga: Pro-Kontra Kedatangan Timnas Israel ke Indonesia pada Ajang Piala Dunia U-20, Kemenlu Jamin Keamanannya

Kemudian di tanggal 4 Januari 2021 Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif yang ditandai dengan aktivitas guguran, awan panas guguran, dan pertumbuhan kubah lava di area gunung.

Gunung Merapi diketahui memiliki dua kubah lava, yakni kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah. Pada 13 Januari 2023 volume kubah lava barat daya sebesar 1.598.700 m3 dan kubah tengah sebesar 2.267.400 m3.

Dikhawatirkan, jika terjadi longsor pada kedua kubah lava, maka dapat berpotensi menimbulkan awan panas sejauh 7 kilometer ke arah barat daya dan 5 kilometer ke arah selatan-tenggara.

Imbauan Pemerintah untuk Masyarakat

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang terjadi di hari ini, Kepala BPPTKG pada 11 Maret 2023 dalam Press Rilis yang tayang pada situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyampaikan sebagai berikut.

1. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada pada tingkat "Siaga" atau Level III

2. Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas masih terjadi di sektor selatan hingga barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Krasak, Sungai Bedog, dan Bebeng hingga jauh 7 kilometer.

Sedangkan pada sektor tenggara di Sungai Woro terpantau hingga 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Untuk lontaran material vulkanik saat letusan eksplosif terjadi menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

3. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya mitigasi untuk bersiap menghadapi ancaman erupsi.

4. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas kegiatan pada daerah dengan potensi bahaya.

5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan yang diakibatkan oleh terjadinya abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar.

6. Masyarakat dapat mengakses informasi secara resmi terkait perkembangan Gunung Merapi melalui aplikasi Magma Indonesia, website bpptkg.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, radio komunikasi pada frekuensi 172.000 MHz, Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, dan kantor BPPTKG di Jalan Cendana nomor 15 Yogyakarta, nomor telepon (0274) 514192.

Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG akan terus melakukan pemantauan, penilaian bahaya, dan akan menyebarkan informasi, serta sosialisasi aktivitas Gunung Merapi kepada masyarakat. Semoga Bermanfaat.***

Editor: Nowo Sarwidi, S.Pd

Sumber: Malang Terkini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x