Hampir seluruh sistem sosial diberbagai belahan dunia menolak kehidupan homoseksual.
Memang ada di beberapa negara barat yang melegalkan praktik LGBT, karena menurut pandangan masyarakat barat baik yang civil law maupun common law, hubungan seksual, termasuk LGBT yang merupakan bagian dari delik kesusilaan dianggap sebagai persoalan yang bersifat privat, bahkan di beberapa negara perbuatan tersebut kecenderungannya tidak dianggap sebagai perbuatan yang dapat dipidana, sepanjang tidak ada unsur paksaan, tidak dilakukan terhadap orang di bawah umur, pihak yang lemah atau tidak berdaya.
Falsafah yang digunakan untuk menjustifikasi pandangan tersebut adalah sama dengan delik kesusilaan pada umumnya, yakni bahwa hukum hanya berhak mengatur urusan umum saja, seperti pencurian, penganiayaan, pembunuhan, dan lain-lain, sementara urusan privat bukanlah menjadi urusan hukum. Sehingga orang-orang barat berpandangan bahwa hukum tidak memiliki otoritas untuk mengatur masalah-masalah moral yang bersifat privacy.
Berbeda halnya dengan masyarakat timur seperti Indonesia yang berdasarkan Pancasila di mana sila ke-Tuhanan Yang Mahaesa sebagai “prima causa”, maka pandangan hidup masyarakat Indonesia harus berdasarkan pada nilai-nilai agama dan kesusilaan yang hidup dalam masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia memandang LGBT bukanlah persoalan Privacy, tapi sudah menjadi persoalan publik.
Dan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan sangat religius tersebut sangat menolak dan sekaligus memandang buruk terhadap perilaku LGBT. Sebiadab-biadabnya hewan mereka hanya melakukan hubungan seksual dengan yang berlainan jenis, dan tidak pernah dijumpai ada hewan yang LGBT.
Dipandang dari segi kesehatan, perilaku homoseksual menyebabkan timbulnya penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Pada tahun 1979, penyakit ini baru diketahui. Pusat pemantau penyakit yang berada di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat melaporkan ada lima pemuda yang kena AIDS, yang mengherankan kelima pemuda itu semuanya pelaku homoseksual.
Dr. Martin, seorang anggota panitia khusus yang dibentuk UNISCO di tahun 1969 untuk meneliti penyakit seksual yang disebabkan oleh kelainan seks, menyatakan bahwa penyebab utama penyakit syphilish dan gonorhea adalah homoseksual. Di lain pihak, 65% penyakit syphilis yang terjadi pada kurun waktu 1960-1962 di London disebabkan homoseksual. (bersambung)*