Awal Ramadhan 2 April 2022, Berikut Kriteria Wujudul Hilal maupun Kalender Islam Global

23 Maret 2022, 18:47 WIB
Awal Ramadhan 2 April 2022, Berikut Kriteria Wujudul Hilal maupun Kalender Islam Global / Pixabay.com/ mohamed_hassan

 

BANJARNEGARAKU – Awal Ramadhan jatuh pada 2 April 2022, Muhammadiyah telah memutuskan jauh-jauh hari, terkait penetapan tanggal awal Ramadhan.

Penentuan awal Bulan Hijriah, hingga saat ini Muhammadiyah masih menggunakan kriteria Wujudul Hilal. 1 Ramadan 1443 H yang jatuh pada Sabtu Pon, 2 April 2022 M.

Sifatnya masih zonal sehingga hanya bisa diterapkan di teritori Indonesia dan tidak bagi masyarakat Muslim di belahan dunia manapun.

Baca Juga: Sempat Membuat Resah, Polisi Bekuk Pelaku Begal Payudara, Berikut Kronologisnya

Penyusunan kalender Islam Global, Muhammadiyah berpedoman pada Keputusan Kongres Internasional Unifikasi Kalender Hijriah Global di Turki tahun 2016 atau yang biasa disebut dengan Kriteria Istanbul.

Kriteria Istanbul untuk awal bulan ini menjadikan bumi sebagai satu matlak.

Artinya, apabila di suatu tempat di mana pun di muka bumi telah terjadi imkanu rukyat, maka itu dipandang berlaku bagi seluruh kawasan muka bumi.

Baca Juga: Kepribadian Seseorang Dilihat Berdasarkan Kopi Favoritnya, Berikut Selengkapnya

Penentuan ini tentunya ada dasarnya yaitu hisab hakiki kriteria Wujudul Hilal.

Kriteria awal bulan menggunakan teori ini adalah telah terjadi ijtimak (konjungsi), pada saat terbenam matahari, bulan belum terbenam, dan pada saat terbenamnya matahari piringan atas Bulan berada di atas ufuk.

Ketiga kriteria ini penggunaannya adalah secara kumulatif.

Berdasarkan kriteria Wujudul Hilal ini, Pada hari Jumat, 29 Syakban 1443 H bertepatan dengan 1 April 2022 M, ijtimak jelang Ramadan 1443 H terjadi pada pukul 13:27:13 WIB.

Sementara itu, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta (f = -07° 48¢ (LS) dan l = 110° 21¢ BT) = +02° 18’ 12”,

Artinya hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Lodeh Terong, Referensi Menu Sahur dan Berbuka Puasa

Berdasarkan hal tersebut, Kriteria Istanbul ini meliputi:

Pertama, Awal bulan baru dimulai apabila terjadi imkan rukyat di belahan bumi manapun sebelum pukul 12 malam (00.00 GMT/07.00 WIB) dengan syarat ketinggian hilal minimal 5° dan elongasi minimal 8° pada saat terbenam matahari;

Kedua, apabila imkan rukyat pertama di muka bumi terjadi melewati pukul 12 malam (00.00 GMT/07.00 WIB) bulan baru tetap dimulai dengan syarat:

Tinggi hilal minimal 5° dan elongasi minimal 8° terpenuhi serta telah terjadi konjungsi sebelum fajar di New Zealand, dan imkan rukyat terjadi di daratan Amerika bukan di lautan.

Baca Juga: Apa Fungsi Air bagi Tumbuhan? Kunci Jawaban Kelas 5 SD MI Tema 8 Halaman 4

Berdasarkan kriteria tersebut, untuk awal bulan Ramadan 2022, konjungsi telah terjadi pada Jumat, 1 April 2022 pada pukul 06:24:21 WIB (sebelum pukul 00.00 GMT/07.00 WIB).

Pada hari konjungsi, telah terjadi imkan rukyat di kawasan Amerika Serikat tepatnya di Kota Dallas, Texas, dengan tinggi bulan mencapai +07° 44′ 39″,

Sementara elongasinya memenuhi standar yakni jatuh di angka +09° 34′ 46″.

Dengan data astronomi ini, 1 Ramadan jatuh pada hari Sabtu, 2 April 2022.

Kesimpulannya Baik Kriteria Wujudul Hilal maupun Kalender Islam Global, Ramadan Jatuh Pada 2 April 2022.

Selain itu, kriteria Wujudul Hilal dan Kalender Islam Global memiliki prinsip yang sama yaitu pada aspek transfer imkanur rukyat.

Hal ini berangkat dari hadis Nabi Saw bahwa kalau imkanu rukyat telah terjadi, diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa sebagaimana makna implisit yang berbunyi “berpuasalah karena melihatnya (liru’yatih).”

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda PJOK kelas 3 SD MI, Bab 7 Aktivitas di Air Halaman 117

Dengan demikian, penting diberlakukannya prinsip transfer imkanur rukyat ini.

Perbedaannya, jika dalam Kalender Islam Global ruang lingkupnya seluruh permukaan bumi.

Misalnya, imkanu rukyat yang terjadi di Dallas berlaku juga untuk kawasan New Delhi.

Sementara dalam kriteria Wujudul Hilal yang sekarang masih dipakai Muhammadiyah hanya untuk wilayah Indonesia.

Misalnya, imkanu rukyat yang terjadi di Kepulauan Riau, berlaku juga untuk daerah Ambon atau daerah lain yang berada di kawasan timur Indonesia.***

 

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Muhammadiyah

Tags

Terkini

Terpopuler