Keajaiban Berpuasa Bulan Ramadhan bagi Tubuh dan Pikiran Menurut Ilmu Kesehatan

1 April 2022, 15:09 WIB
Ilustrasi Doa Puasa Ramadhan Hari Ke-7 Lengkap Dengan Teks Arab, Latin dan Arti, Doa-doamu Pasti Diijabah /Pexels.com/Thirdman

BANJARNEGARAKU - Selama bulan Ramadhan, umat muslim akan berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam selama 30 hari. Lalu, keajaiban apakah yang terjadi pada tubuh kita saat berpuasa?

Di Indonesia, waktu untuk puasa adalah sekitar 13 hingga 14 jam. Perubahan pola makan karena tidak makan siang tentu saja mengubah banyak hal. Dalam keadaan normal, tubuh mengubah glukosa menjadi energi untuk dipakai selama beraktifitas.

Menurut ilmu kesehatan, glukosa didapatkan dari karbohidrat yang berasal dari nasi, roti, buah, dan sayur. Sayangnya, sejumlah karbohidrat ini sangat terbatas dan hanya bisa bertahan selama delapan jam apabila orang yang berpuasa makan dengan porsi normal.

Baca Juga: Self Talk, Apa Manfaat Berdialog dengan Diri Sendiri bagi Kesehatan Mental?

Maka dari itu, setelah delapan jam tubuh kita masuk ke dalam tahap glukoneogenesis.

Tahap inilah yang terus kita alami selama berpuasa.

Glukoneogenesis merupakan suatu reaksi tubuh dimana metabolisme tubuh membakar lebih banyak kalori untuk mendapatkan energi.

Dan untuk masuk ke tahap ini, karbohidrat yang kita konsumsi dalam tubuh harus habis.

Sistem metabolisme tubuh mengambil bahan bakar baru yaitu lemak untuk diubah menjadi glukosa atau reaksi ketosis.

Setelah lemak di tubuh habis, badan kita akan mulai menghancurkan otot untuk mendapatkan energi.

Oleh karena itu, puasa menjadi cara yang bagus untuk menurunkan berat badan.

Namun apabila makanan yang dikonsumsi terlalu banyak, tentu saja tubuh kita tidak akan masuk dalam glukoneogenesis.

Untuk itulah, sebaiknya ketika berbuka puasa jangan sampai kalap makan.

Baca Juga: Meraih Sukes dengan Disiplin Diri, Berikut 5 langkah yang Harus Dilakukan

Lantas, apakah yang akan terjadi pada tubuh apabila kita berpuasa selama satu bulan penuh? Simak penjelasan berikut.

- Hari pertama dan kedua Ramadhan

Di hari pertama dan kedua Ramadhan, tubuh akan merasa syok karena tidak makan siang.

Oleh karenanya, pada awal puasa kita akan cepat merasa pusing, lemas, dan kurang fokus.

- Hari Ketiga sampai ketujuh Ramadhan

Di hari ketiga sampai ketujuh, tubuh mulai beradaptasi dan melakukan hal baru.

Karena tidak ada makanan yang masuk, sistem pencernaan kita mulai libur dan energipun dialirkan untuk pembersihan dan penyembuhan sel-sel yang rusak.

Pada tahap ini, aktifitas sel-sel darah putih dan sistem imun pun akan meningkat.

- Hari kedelapan sampai limabelas Ramadhan

Pada hari kedelapan hingga limabelas, tubuh kita akan masuk dalam proses detoksifikasi.

Mode detoksifikasi ini akan membuat proses metabolisme kita ikut mengeluarkan racun dalam tubuh yang tentunya akan membuat kita lebih sehat.

Maka dari itu, saat memasuki minggu kedua puasa, badan sudah mulai terasa ringan.

Bahkan pada beberapa orang akan merasa lebih enerjik karena racun dalam tubuh sudah dikeluarkan.

Baca Juga: Jembatan Kaca Surya Yudha Park Banjarnegara Diresmikan, Plh Bupati Apresiasi atas Inovasi yang Dilakukan

- Hari ke 16-30 Ramadhan

Selanjutnya di hari ke 16-30 puasa, tubuh sudah mulai berhasil beradaptasi.

Nah, pada tahap ini biasanya berat badan orang mulai kembali naik. Karenanya, sering ada orang yang melalui bulan puasa namun malah makin melar badannya.

Adaptasi memungkinkan metabolisme kita untuk kembali membangun jaringan otak yang rusak menghitung karbohidrat yang bisa dipakai selama berpuasa.

Tubuh kita memiliki kemampuan untuk beradaptasi dalam sebuah keadaan berulang-ulang yang kita rasakan seperti puasa di bulan Ramadhan.

Nah, itulah keajaiban berpuasa di bulan Ramadhan bagi tubuh dan pikiran menurut ilmu kesehatan.

Selain beribadah, puasa juga banyak memberi manfaat bagi tubuh. Seperti memberikan sistem pencernaan istirahat dan melakukan detoksifikasi. Maka dari itu, kita harus tetap enerjik saat berpuasa.***

 

 

 

Editor: Kunto Adhi Prasetyo

Sumber: Youtube Daftar Populer

Tags

Terkini

Terpopuler