BANJARNEGARAKU.COM - Puasa bulan ramadhan menjadi pengontrol tindakan manusia, tidak hanya menahan lapar dan dahaga, akan tetapi juga menahan tangannya agar tidak menzalimi orang lain dan menahan kakinya agar tidak melangkah kearah kemaksiatan.
Mempuasakan tangan dan kaki dari kemaksiatan dan dosa sebenarnya tidak hanya berlaku pada bulan ramadhan saja, akan tetapi kebiasaan ini patut kita jaga dan diterapkan pada bulan lainnya.
Kelak di yaumil hisab, tangan dan kaki kita yang akan bicara dan menjadi saksi atas apa yang kita lakukan di dunia.
Salah satu dasarnya tertuang dalam Al Quran Surat Yasin ayat 65 yang artinya 'Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki kaki meraka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan'.
Tausiyah puasanya tangan, kaki dan mata disampaikan oleh Wuri Pujawati, M. Pd pada kegiatan amalaih ramadhan yaitu buka puasa kelas 7 di SMP Muhammadiyah 1 Gombong Kamis, 6 April 2023.
Berikut Selengkapnya penjelasan tentang Puasanya Tangan, Kaki dan Mata.
Baca Juga: Cara Penukaran Uang Baru, Gunakan Aplikasi PINTAR BI
Pertama, Puasakan tangan dari kezaliman.
Kezaliman kepada orang lain diantaranya menzalimi fisik seperti memukul, melukai hingga membunuh. Menzalimi hartanya seperti mencuri, merampas, dan merampok.
Kedua, Puasakan kaki dari langkah kemaksiatan.
Jagalah kaki kita dan puasakan agar tidak melangkah menuju kemaksiatan yang bermula dari pandangan mata. Usai ramadhan menjaga mata dan menahan pandangan mata serta melepas kedalinya secara liar.
"Apabila memandang lawan jenis tidak mengamati kecantikannya dan tidak berlama-lama memandangnya", ungkap Wuri.
Ketiga, Pandangan adalah anak iblis.
Memandang yang bukan haknya adalah anak iblis. Darinya bermula fitrah, terombang-ambingnya hati hingga dosapun bisa terjadi. Sebaliknya, siapa yang bisa menjaga matanya dan menundukan pandangannya, ia akan merasakan manisnya iman.
Keempat, Melihat yang haram adalah zina mata.
Zina mata menjadi berbahaya karena selain mengotori hati juga menjadi pintu menuju zina hakiki. Tidak sedikit orang yang semula hanya saling pandang kemudian mengadakan pertemuan kemudian saling berpegangan hingga terjadi perzinaan.
Kelima, Menjaga pandangan, menjaga ilmu.
Puasa mata dengan menjaga pandangan membuat hati lebih terjaga. Ketika hati terjaga kebersihannya, ia lebih mudah menerima hidayah.
Rangkaian kegiatan buka puasa bersama tidak hanya diikuti oleh siswa kelas 7 saja, akan tetapi oleh siswa kelas 8 dan 9 pada hari sebelumnya.
Buka puasa ramadhan yang dilaksanakan oleh Guru, Karyawan dan SIswa SMP Muhammadiyah 1 Gombong merupakan salah satu kegiatan amaliah ramadhan.
Baca Juga: KPU Kabupaten Banjarnegara Tetapkan DPS Pemilu 2024, Simak Selengkapnya
Selain itu, Guru dan siswa juga melakukan kegiatan tarawih keliling di masjid di wilayah Kecamatan Gombong.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk syiar kita ke masyarakat secara umum di wilayah Kecamatan Gombong", ungkap Amin Madzuki, S.Pd waka keagaman.
"Tidak hanya itu, Siswa mengadakan kegiatan Tasmi Al Quran khusus dari program kelas Tahfidz SMP Muhammadiyah 1 Gombong yang saksikan dan disimak oleh 600 an siswa", tambahnya.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Gombong Muslih, S, Pd sangat mengapresiasi kegiatan amaliah ramadhan tahun ini dan berharap tahun depan kegiatannya lebih menarik dan bervariasi dengan memberdayakan potensi yang ada.***