Hukum, Doa dan Tata Cara Ziarah Kubur sebelum Ramadhan, Begini Kata para Ustadz

- 27 Maret 2022, 21:49 WIB
Ilustrasi Ziarah kubur - Hukum, Doa dan Tata Cara Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan, Begini Kata Para Ustadz
Ilustrasi Ziarah kubur - Hukum, Doa dan Tata Cara Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan, Begini Kata Para Ustadz /Pexels

BANJARNEGARAKU – Minggu 27 Maret 2022, Ramadhan 7 hari lagi. Masyarakat terbiasa melakukan tradisi ziarah kubur. Pada artikel ini kita akan mengulas bagaimana hukum, doa dan tata cara ziarah kubur yang baik dan benar.

Ziarah artinya kunjungan. Ziarah dilakukan tidak hanya untuk mengunjungi orang yang sudah wafat saja. Akan tetapi, kata ziarah memang lebih sering diungkapkan untuk menyebut kegiatan kunjungan ke makam orang yang sudah meninggal.

Lalu bagaimanakah cara melakukan ziarah kubur, berikut penjelasan mengenai hukum, doa dan tata cara ziarah kubur yang baik dan benar, selengkapnya trangkum dalam artikel ini.

Baca Juga: dr Agus Rahmadi Bongkar 3 Obat Herbal Terbaik untuk Typus

Hukum Ziarah Kubur

Bolehkah kita mengunjungi orang yang sudah wafat? Boleh.

Adapun yang dikunjungi adalah tempat kubur atau kuburannya. Sehingga dikenallah apa yang disebut dengan ziarah kubur yakni mengunjungi orang yang wafat dalam kuburnya.

Apa yang dilakukan? Mendoakan mereka yang telah meninggal dunia.

Rasululloh Sallallohu ‘alaihi wassalam sendiri memperbolehkan dilakukannya ziarah kubur. Adapun dalil yang menjelaskan adalah sebagai berikut:

نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها ( أخرجه الامام مسلم في صحيحه 46-7

“Kuntu nahaitukum ‘anziyaarotil qubuuri fal anna fazuuruuhaa” - HR. Imam Muslim.

Artinya : “Dahulu aku melarang kalian untuk ziarah kubur sekarang ziarahlah kalian semua.” (HR Imam Muslim)

Baca Juga: Isi Cerita Asal Usul Burung Cenderawasih, Kunci Jawaban Kelas 4 SD MI Tema 8 Halaman 114

Dahulu Rasul melarang adanya ziarah kubur. Kebiasaan pada zaman jahiliyah dimana iman masyarakat masih lemah. Jika ada orang meninggal, orang jahiliyah akan meratap untuk menunjukkan bahwa orang yang meninggal adalah orang yang baik.

Ada yang menjambak rambut, memukul, bahkan disediakan adanya jasa orang menangis pada jaman tersebut.

Sehingga jika yang meninggal adalah orang buruk maka disewalah orang-orang untuk menangisi dan meratapi mayit.

Hal ini kemudian menjadi tradisi yang kuat. Tradisi tersebut dikhawatirkan lebih kuat daripada keislaman yang masih baru pada saat itu.

Baca Juga: Keunikan Papua atau Tanah Mutiara Hitam, Kunci Jawaban Kelas 4 SD MI Tema 8 Halaman 111

Rasululloh memiliki kebiasaan menziarahi kubur para sahabat pada hari senin dan kamis.

Apakah boleh ziarah ke makam walisongo? Boleh. Berziarahlah dengan cara mendoakan para wali dengan doa yang baik.

Doa dan Tata Cara Ziarah Kubur

1. Salam

“Assalamu ‘alaikum ahladdiyar minal mu’minina wal muslimina wa inna insyaAllahu bikumlalakhiquuna nasalullahulana walakumul ‘afiyah.” (HR. Muslim, No. 975)

Artinya : “Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam. Kami insyaAllah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.” – HR. Muslim, no. 975.

Baca Juga: Pentingnya Manfaat Air Sungai, Kunci Jawaban Kelas 5 SD MI Tema 8 Halaman 38, 39

2. Mendoakan yang Sudah Wafat

للَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ

“Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu wakrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bilmai was salji, wal baradi, wa naqqihi minal khathaya, kama yunaqqas saubul abyadu minad danas. Wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min adzabil qabri, wa adzabin nari.”

Baca Juga: Masya Allah, Pahala Ziarah Kubur Jelang Ramadhan Sangat Istimewa

Artinya : “Ya Allah! Ampunilah almarhum (jenazah),berilah dia rahmat-mu, kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air, salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”

3. Mendoakan dan Refleksi kepada Diri Sendiri

Mengutip dari channel Youtube Zhafran Channel, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan agar peziarah berdoa kembali untuk dirinya sendiri.

Baca Juga: Amalan Agar dapat Memiliki Keturunan, Ini Penjelasan Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket

“Ya Allah kami pun sadar kami pun akan diwafatkan, maka wafatkan kami Ya Allah seperti engkau wafatkan dalam keadaan yang terbaik,” ucap Ustadz Adi.

Selanjutnya ustadz Adi menjelaskan Rasululloh Sallallohu ‘alaihi wasalam bersabda,

“Cara terbaik meningkatkan iman mengunjungi (kubur) berziarah atau ingat pada kematian.”

Sering melewati alam kubur lebih mendekatkan kita kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Larangan Ziarah Kubur

Hal yang tidak diperbolehkan ketika ziarah kubur adalah meminta-minta kepada orang yang sudah wafat.

Baca Juga: Ketika Anak Dipukul Temannya, Bagaimana Orang Tua Menyikapinya?

Cara untuk meluruskan masyarakat dengan tradisi yang kurang benar atau bahkan salah adalah dengan melakukan taklim Lakukanlah ziarah kubur dengan diselingi taklim yang didalamnya menyampaikan risalah islam dan tata cara ziarah kubur yang baik dan benar.

Adapun tradisi tabur bunga dan menyiramkan air pada makam belum ada riwayat yang pernah menjelaskan hal tersebut.

Baca Juga: Tidak Memakai Celana yang Ketat, Pembahasan dan Kunci Jawaban Contoh Soal US PJOK Kelas 6 SD MI

Lebih aman tidak usah dilakukan. Akan lebih afdhal lagi jika kita mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu yang diniatkan untuk bersedekah atas nama orang yang sudah meninggal tersebut.

“Lebih baik uang yang kita pakai beli bunga, beliin Al-Quran, shodaqohkan di depan kuburan sama orang miskin niat untuk kedua orangtua kita, sampai kan? Itu jauh lebih baik,” ucap Ustadz Khalid Basalamah dalam Youtube Kajian Ar-Rahman.

Demikian ulasan tentang hukum, doa dan tata cara ziarah kubur. Semoga bermanfaat dan menjadi amal baik sebelum Ramadhan tiba.***

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x