Indonesia Dapat Kuota Haji 2023 Sebanyak 221 Ribu, Tak Ada Pembatasan Usia

- 8 Januari 2023, 21:14 WIB
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas (kiri) bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Kota Jeddah, Arab Saudi, Minggu 8 Januari 2023
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas (kiri) bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Kota Jeddah, Arab Saudi, Minggu 8 Januari 2023 /

BANJARNEGARAKU.COM - Menag RI Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah menandatangi kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H atau 2023 M.

Penandatanganan tersebut dilakukan di Jeddah, Arab Saudi pada hari ini Minggu 8 Januari 2023.

 

Dalam kesempatan itu, Menag juga menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo untuk Yang Mulia Raja Salam dan Pangeran Muhammad Bin Salman.

Selama ini pemerintah Indonesia dan Arab Saudi menjalin hubungan yang sangat erat.

Baca Juga: Banjir Meteseh, Wagub Taj Yasin: Jangan Saling Menyalahkan, Talud Darurat Segera Dibangun

"Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi," ujarnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah.

"Kuota itu terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus," lanjutnya.

Adapun untuk petugas, tahun ini pemerintah Indonesia mendapatkan sejumlah 4.200 kuota.

Baca Juga: Antisipasi DBD, Warga Sokanandi Banjarnegara Galakan PSN dan Plurisasi Saluran Drainase

Selain tentang kuota, kesepakatan ini juga mengatur tentang pendaratan (landing) pesawat di Jeddah dan Madinah, serta beberapa kebijakan terbaru terkait pelayanan ibadah haji.

Selain itu, dalam pembicaraan dengan Menteri Haji Saudi disepakati juga tidak adanya pembatasan usia.

Sebagaimana diketahui, karena pandemi, pemerintah Arab Saudi membatasi usia jemaah haji.

Saat itu, Saudi menerapkan syarat usia jemaah haji 2022 di bawah 65 tahun.

Baca Juga: Siswa SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara Dibekali Ilmu Jadi Wirausahawan Muda

"Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji, artinya, jemaah 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini," lanjutnya.

Pertemuan tersebut juga dimanfaatkan Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut, untuk melobi tambahan kuota bagi Indonesia.

Gus Men mengatakan bahwa antrean jemaah haji Indonesia sangat panjang, pihaknya berharap ada tambahan kuota bagi Indonesia sehingga bisa mengurangi jumlah antrean jemaah haji.

"Semua tentu bergantung pada kebaikan hati Yang Mulia Raja Salman, Pangeran Muhammad Bin Salman, dan Bapak Menteri Haji," ujar Gus Men.

Baca Juga: Tanggul Jebol, Perumahan Dinar Indah Meteseh Semarang Terendam Banjir Bandang

Menteri Tawfiq mengaku sangat senang untuk bisa memberikan tambahan kuota jemaah haji Indonesia.

Indonesia adalah negara penting bagi Saudi, namun pihak negaranya tetap mengedepankan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji.

"Kenyamanan dan keselamatan ini prioritas, namun saya katakan, Indonesia akan selalu mendapatkan prioritas dalam memperoleh kuota tambahan," tuturnya.

Jika ada negara yang mengurangi jemaah hajinya sehingga kuota bisa diberikan ke Indonesia karena semua tentu sudah rindu berhaji.

Baca Juga: Polres Banjarnegara Amankan Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Siswa SMA

Tawfiq menambahkan tentang terus berjalannya transformasi pelayanan jemaah haji di Arab Saudi.

Menurutnya, saat ini sudah tidak ada lagi muassasah, namun penyenggaraan haji dilakukan oleh syarikah atau perusahaan.

Ada enam syarikah (perusahaan) yang ditunjuk dalam pelaksanaan layanan ibadah haji tahun ini.

Setiap negara, termasuk Indonesia, dapat memilih syarikah dalam menyiapkan layanan.

Baca Juga: Pramuka Banjarnegara Perlu Tahu 'Gladi Widya' Yuk Kepoin Lebih Jauh

"Sehingga akan ada kesempatan untuk mendapatkan harga terbaik. Saya juga meminta agar perjanjian dibuat dengan detail, agar dapat memberikan layanan terbaik juga," jelas Tawfiq.

"Jika detail, ini akan menjadi pegangan ketika syarikah melanggar. Jika mereka melanggar, kami bisa memberikan sanksi," katanya lagi.

Menurut Tawfiq, para syarikah akan dihadirkan dalam Muktamar Haji, 9 Januari 2023.

Sehingga, setiap negara bisa menilai langsung kesiapan dan tawaran layanan yang mereka siapkan.

Baca Juga: Fuad Zein Siap Bawa Pramuka Pejawaran Kembali Berkibar

Dalam muktamar tersebut juga akan digelar pameran beberapa produk layanan haji dan seminar perhajian.

Menag Yaqut menyampaikan terima kasih karena Indonesia diajak terlibat sejak awal dalam proses haji 2023, termasuk undangan menghadiri Muktamar Haji.

Menag mengapresiasi langkah transformasi yang dilakukan Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Transformasi itu mengarah pada penyelenggaraan haji yang lebih profesional.***

Editor: M. Alwan Rifai


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x