Tanpa sengaja kita nimbrung pada komunitas yang sedang berghibah. Kita tahu mereka sedang membicarakan orang lain, karena tidak enak hati maka kita ikut di dalamnya.
Maksud hati biar kita tidak dikira sombong atau jaim jadi ikut. Padahal ini salah satu pintu pembuka kita terjun dalam dunia ghibah.
Kedua, Berlagak sebagai pelajaran
Adapula yang berhibah ria dengan berlagak mengambil pelajaran dari keburukan orang lain.
Dengan dalih berkata demikian: “ Sebenarnya saya tidak suka membicarakan aib orang lain hanya saya berharap ini bisa menjadi ibroh bagi kita semua.”
Kalimat di atas sering kita dengar dan familier. Kalimat-kalimat seperti itulah bisa menjadi pintu ghibah. Alih alih menasihati tapi ini akan berbuntut panjang dalam sebuah pembicaraan.
Ketiga, memamerkan kebaikan
Diantara mereka ang berghibah dan menjatuhkan orang lain dalam rangka untuk mengangkat dirinya sendiri.
Kalimat yang muncul dalam perbincangan antara lain: “Disela-sela tahajudku, aku senantiasa memohon semoga Allah memperbaiki akhlaknya, dan menjauhkan kita dari perangainya.”
Kalimat ini memang memamerkan kebaikan namun dibalik itu semua mengandung unsur ghibah kepada orang lain.