Contoh di dunia nyata. Diantara ustadz berkata dengan ustadz lain “ Sungguh mengherankan, bagaimana bisa si Fulan sebagai ustadz bisa berbuat begitu”
Atau seseorang berkata : “Aku heran dengan si fulan bagaimana dia mampu melakukan hal itu?”
Kalimat ini ini menampakkan aib orang lain (yang ia ghibahi tersebut) dalam bentuk sikap keheranannya.
Ketujuh, ghibah dengan pura-pura berbelas kasihan
Diantara bentuk ghibah ada yang mewujudkan dalam bentuk belas kasihan.
Baca Juga: 2 Cara Tukar dan Syarat Dapatkan Uang Baru, Persiapan Lebaran
Dengan kalimat: “Kasihan saudara kita ini ya, sebagai ustadz dia ngga mampu mendidik anaknya sendiri.”
Maka orang lain yang mendengarperkataan itu mengira dia betul-betul peduli dengan si fulan yang digunjing, padahal yang dia maksud tengah menimpakan kekurangan dan merendahkannya.
Demikian pintu-pintu ghibah, mau tahu dari mana saja...***