MTQMN Ke-XVII dan Generasi Qurani

- 6 November 2023, 22:17 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Ali A/

Menurut guru bangsa Gus Mus, dalam puisi satirenya mengatakan, ada Republik rasa Kerajaan. Bahkan kata banyak orang yang punya keberanian, ada mafia hukum.

Ketua MKMK, Jimly Asshidiqie mengatakan masih adanya mafia peradilan di Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat sidang dugaan pelanggaran kode etik Ketua MK Anwar Usman dan para hakim konstitusi.

Baca Juga: Banjarnegara: Terendah dalam UMK, Tertinggi dalam Kepedulian untuk Palestina

Ada dua belas macam cabang yang dimusabaqahkan, yang meliputi tilawah, tartil, qiraat sab’ah, hifdhil qur’an 10, 20, dan 30 juz, khath, fahmil, syarhil, karya tulis Alquran, debat Bahasa Arab, debat Bahasa Inggris, desain aplikasi computer, dan musabaqah pembacaan maulid Nabi.

Generasi Qur'ani

Kegiatan MTQMN ini memang digelar dua tahun sekali, tentu manfaatnya sangat besar, utamanya di dalam ikhtiar mencetak generasi qur’ani. Secara sederhana dapat diformulasikan, sebagai generasi Khaira ummah, yang siap menjalankan tugas-tugas keumatan, yakni amar makruf, nahi munkar, dengan tetap berpijak pada keimanan kepada Allah Sang Maha Pencipta, Pengasih dan Penyayang, dan pengatur semua kehidupan ini.

Generasi qur’ani akan terpandu hidup dan kehidupannya oleh nilai dan spirit Alquran yang merupakan panduan akhlak Rasulullah saw, baik di dalam kehidupan keagamaan, yang meliputi akidah, praktik kehidupan sehari-hari, dan melahirkan akhlak, yang banyak disimplikasi menjadi budi pekerti yang mestinya lebih unggul, karena berdasarkan panduan dan bimbingan wahyu, yakni Alquran.

Baca Juga: Cek Fakta! 9 Keistimewaan Orang Pecinta Kucing, Memberi Makan Kucing, Termasuk Para Penggemar di Banjarnegara

Generasi qur’ani, tentu sangat menyadari akan pentingnya nilai-nilai kebhinnekaan dan kebangsaan, karena Allah ‘Azza wa Jalla menciptakan manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan, kemudian Allah jadikan mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, adalah untuk saling mengenal, dan saling bersaudara, dan saling tolong menolong dengan penuh kasih sayang.

Itulah kenapa Alquran dimaksudkan sebagai ajaran yang rahmatan lil alamin, kasih sayang bagi seluruh penduduk alam raya. Karena itu, generasi qur’ani, memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) yang memanifestasikan kecintaannya kepada agama dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x