Menggapai Keutamaan di Malam Nisfu Syaban, Prof Ahmad Rofiq: Tingkatkan Sholawat

- 23 Februari 2024, 07:55 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Ali A/

BANJARNEGARAKU.COM - Pada malam Sabtu, 24 Februari 2024, bersamaan dengan malam Nisfu Syaban 1445 H, Prof Ahmad Rofiq menyarankan untuk meraih kemuliaan dengan memperbanyak sholawat. 

Rasulullah saw pernah menyatakan, "Bulan Rajab adalah bulan Allah, Syaban adalah bulan-Ku, dan Ramadhan adalah bulan umatku."

Bulan Syaban dianggap sebagai waktu yang Allah sediakan untuk memutihkan yang hitam, menerangkan yang gelap, dan membersihkan yang kotor. 

Baca Juga: Nisfu Syakban Menurut Gus Baha: Tradisi Istimewa Puasa dan Amalan yang Diajarkan Nabi

Dalam terminologi sholawat, Prof Ahmad Rofiq menekankan bahwa sholawat merupakan bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad Saw dengan mendoakannya.

Keutamaan bulan Syaban juga mencakup anjuran Allah untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. 

Sebagaimana disampaikan dalam surat Al-Ahzab Ayat 56, "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

Baca Juga: Rahasia di Balik Sebutan Bulan Ruwah Menurut Mbah Moen, Kaitannya dengan Nabi Hud

Pada malam Nisfu Syaban, terdapat banyak keutamaan, termasuk menjadi malam utama setelah Lailatul Qadar. 

Malam ini dianggap istimewa dan penting bagi umat muslim karena menjadi malam terijabahnya doa, malam pengampunan dosa, dan malam yang penuh rahmat. 

Bahkan, malam ini dianggap sebagai malam terbukanya semua pintu langit yang dijaga oleh malaikat.

Dalam kitab Durrah al-Nashihin, dijelaskan keutamaan Bulan Syaban, di mana para Ulama memahami kata "lathifun bi ’ibadihi" sebagai "memberi rahmat kepada orang-orang yang bertaubat dan memohon ampunan." 

Baca Juga: Fadilah Puasa Nisfu Syaban dan Penjelasannya Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)

Rasulullah saw menyatakan bahwa suara yang paling dicintai di hadapan Allah adalah suara seorang hamba yang bertaubat.

Malam Nisfu Syaban dianggap sebagai waktu di mana Buku Catatan Amal Manusia diserahkan kepada Allah. 

Rasulullah saw menjelaskan pentingnya bulan Syaban sebagai bulan diangkatnya amal kepada Tuhan Pemelihara alam raya. 

Pada malam pertengahan bulan Syaban, buku catatan amal manusia selama satu tahun ditutup dan digantikan dengan yang baru untuk satu tahun ke depan.

Dengan memanfaatkan keistimewaan bulan Syaban, Prof Ahmad Rofiq mengajak umat Islam untuk berlomba-lomba dalam ibadah dan kebaikan, terutama pada malam Nisfu Syaban. 

Rasulullah saw juga menekankan pentingnya perbanyak shalawat, dan dia menyatakan bahwa doa tidak akan ditolak pada malam nisfu Syaban. 

Semoga, dengan amalan yang baik, kita mendapatkan kemudahan dari Allah di dunia ini dan syafaat di akhirat.***

 

DISCLAIMER: Penulis artikel ini adalah Prof Dr H Ahmad Rofiq MA. Prof Ahmad Rofiq adalah Ketua PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Tengah, Guru Besar Hukum Islam Pascasarjana UIN Walisongo, Ketua Bidang Pendidikan Masjid Agung Jawa Tengah, Ketua II YPKPI Masjid Raya Baiturrahman Semarang, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Ketua DPS BPRS Kedung Arto Semarang, DPS BPRS Bina Finansia Semarang, dan Ketua Dewan Pengawas KSPPS BMT Dana Mardlatillah Semarang.***

Editor: Taufik Hidayat PP

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah