Gus Baha Mengungkap Esensi Ramadhan: Kelebihan Puasa dalam Penguatan Diri

- 21 Maret 2024, 19:00 WIB
Gus Baha: Selalu Mengingat Dosa Saja Sama Halnya Mengabaikan Nikmat Allah SWT
Gus Baha: Selalu Mengingat Dosa Saja Sama Halnya Mengabaikan Nikmat Allah SWT /

BANJARNEGARAKU.COM - Gus Baha, seorang ulama terkenal yang senantiasa menampilkan sikap tawadu' dan kesederhanaan, menggali lebih dalam mengenai keutamaan Ramadhan.

Saat umat Islam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, menjadi momen yang tepat untuk memahami lebih dalam mengenai keistimewaan yang terkandung dalam bulan suci tersebut.

Gus Baha, yang juga dikenal dengan nama lengkapnya KH Ahmad Bahauddin Nur Salim, menyoroti keutamaan Ramadhan melalui pengajian yang diselenggarakan belum lama ini.

Melalui materi pengajiannya, Gus Baha mengajak para jamaahnya untuk merenungkan pandangan para ulama terdahulu mengenai Ramadhan.

Baca Juga: Mendalami Perspektif Puasa Ramadan Bersama Gus Baha

Menurut Gus Baha, salah satu keutamaan Ramadhan adalah kesadaran akan rasa lapar yang dirasakan selama berpuasa.

"Berpuasa membantu kita memahami pengalaman orang-orang yang kurang beruntung dan kekurangan makanan," papar Gus Baha.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa puasa mengajarkan kita untuk menghargai setiap jenis makanan, bahkan yang biasa dianggap remeh.

Selama bulan Ramadhan, kesempatan berbuka puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri merupakan momen kegembiraan bagi umat Islam, selain itu, juga momen kebahagiaan ketika berjumpa dengan Sang Pencipta.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran Pilpres 2024, Unggul di 36 Provinsi

"Hal ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas nikmat makanan yang diberikan oleh Allah SWT," tambahnya.

Dalam penjelasannya, Gus Baha juga menyoroti aspek penguatan diri yang diperoleh melalui ibadah puasa.

Menurutnya, puasa memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekuatan individu.

"Walaupun secara nalar puasa membuat seseorang lemah, namun pada kenyataannya, banyak umat Islam yang mampu menjalankannya dengan kuat," tegasnya.

Gus Baha mengilustrasikan bahwa seseorang yang berpuasa, meskipun hanya mengonsumsi satu kurma dan segelas air putih saat berbuka, tetap memiliki kekuatan yang sama dengan mereka yang makan seperti biasa.

Baca Juga: Mudik Gratis Polri Presisi 2024 Provinsi Jawa Tengah, Ini Daftar Rute Tujuan, Masuk Kota atau Kabupaten?

"Dahulu, pada masa Nabi, umat Islam tetap diperintahkan untuk berjihad saat berpuasa. Ini menunjukkan keyakinan Nabi akan kekuatan umatnya meskipun dalam kondisi berpuasa," lanjut Gus Baha.

Menurutnya, puasa sejatinya memperkuat individu dan tidak boleh dijadikan alasan untuk malas atau menyerah.***

Editor: Taufik Hidayat PP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x