Perajin Tempe Keluhkan Kenaikan Harga Kedelai, Ancam Bakal Ada Mogok Produksi

18 Februari 2022, 12:06 WIB
Ilustrasi - Perajin tempe di Kabupaten Purwakarta keluhkan kenaikan harga kedelai, mereka ancam bakal ada mogok produksi /ILustrasi /Pixabay

BANJARNEGARAKU - Perajin tempe di Kabupaten Purwakarta keluhkan kenaikan harga kedelai, mereka ancam bakal ada mogok produksi.

Akibat kenaikan harga kedelai, beberapa perajin tempe terpaksa mengurangi ukuran tempe untuk meminimalisasi angka kerugian.

Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh salah seorang perajin tempe di Kecamatan Purwakarta Kota, Kabupaten Purwakarta, Sujoyo, dirinya mengaku terpaksa mengurangi ukuran tempe untuk meminimalisasi angka kerugian akibat kenaikan harga kedelai.

Baca Juga: Pecahkan Rekor MURI Minum Kopi Bersama 5.555 Perempuan, Inilah Rangkaian HPN Jateng di Kendal

Jika ukuran tempe masih sama dengan harga tetap yang ada malah nombok bukan untung hasil dari penjualan tempe.

"Yah gimana lagi harga kedelai masih tinggi," ujar dia, Jumat 18 Februari 2022.

Ia mengaku dengan kenaikan kedelai ini sangat penyulitkan para pelaku usaha tempe untuk mencari lebih dari hasil penjualan. Bahkan kurang untuk menutup biaya produksi.

"Harga kedelai sekarang Rp200 ribu perkwintal. Katanya mau naik lagi, tapi tidak tahu juga," kata dia.

Ia meminta kepada pemerintah ikut andil dalam menangani kenaikan harga kedelai agar para pelaku usaha tempe tetap bisa produksi memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4 SD MI Halaman 83 84 Cinta Tanah Air, Anak PAUD Aceh Tampilkan Tarian Jawa

Jika belum juga ada solusi tidak menutup kemungkinan para pelaku usaha akan mogok produksi, dengan harapan mendapat perhatian dari pemerintah.

"Rencananya Jakarta, Bandung, Bogor, Purwakarta akan mogok produksi pada Senin, Selasa dan Rabu jika belum ada solusi, agar pemerintah tahu jika kami perlu solusi," kata Sujoyo.

Pemberitaan ini sebelumnya sudah tayang dengan judul Harga Kedelai Naik, Pelaku Usaha Tempe di Purwakarta Ancam Mogok Produksi.***(Dede Nurhasanudin/PurwakartaTalk.Com)

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Purwakarta Talk

Tags

Terkini

Terpopuler