Mahfud MD Ajak Masyarakat Perangi Radikalisme, Terkait Marak Penangkapan Terduga Teroris

14 Maret 2022, 09:05 WIB
Mentri Koordinator Polhukam, Mahfud MD /Arif Rohidin/

BANJARNEGARAKU - Radikalisme adalah musuh bersama. Ini harus diperangi secara bersama-sama.

Masyarakat wajib menolak dan memerangi faham radikalisme.

Ini terkait adanya kejadian yang marak penangkapan terduga teroris di negeri ini.

Baca Juga: Tips Tetap Sehat Selama Puasa, Salah Satunya Hindari Makanan Berminyak

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Republik Indonesia, Mahfud MD, menghadiri acara pembukaan Musyawarah Nasional Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al-Muktabarah An-nahdliyah (JATMAN) di Balai Semarak Kota Bengkulu, pada Minggu, 13 Maret 2022.

Dalam sambutannya Mahfud MD mengajak masyarakat untuk memerangi dan menolak radikalisme di Indonesia guna mewujudkan negara yang aman.

"Saya terus menyuarakan tentang bahayanya radikalisme dan terorisme di Indonesia," kata Mahfud.

Baca Juga: Kencan Pertama Setelah Melahirkan, Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Quality Time Berdua Tanpa Ameena

Mahfud MD mengatakan dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang aman dari aksi radikalisme dan terorisme, dibutuhkan ijtihad para ulama dalam upaya penanganannya.

Selain itu, ijtihad ulama juga diharapkan dapat mencegah hal-hal yang dapat merusak tatanan negara dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang aman dari aksi radikalisme serta terorisme.

Dikutip Tim Pikiran Rakyat Media Network dari Antara, Mahfud MD berharap dengan dilaksanakannya musyawarah JATMAN di Provinsi Bengkulu dapat menekan angka kasus radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Baca Juga: Resep Kue Bawang Mama Fuji, yang Gurih dan Enak Jadi Rebutan Keluarga Asix

Apalagi, saat ini sedang marak penangkapan terhadap terduga pelaku terorisme di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Provinsi Bengkulu.

Sebelumnya, diberitakan tim Datasemen Khusus atau Densus 88 satuan tugas wilayah Bengkulu menangkap tiga terduga teroris, yaitu MT, CA (45), dan RH (50).

CA dan RH ditangkap tim Densus 88 di jalan lintas Tugu Hiu-Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah dan di Gedung Eks Bank Syariah Syafir Lantai II Jl. Merapi Raya Kebun Tebeng Kota Bengkulu.

Baca Juga: Simak Penjelasan Polda Jateng Terkait Penangkapan Terduga Teroris oleh Densus 88 di Sukoharjo

Sementara MT, merupakan warga Desa Bajak I, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah yang diduga anggota teroris.

Ketiganya dilaporkan tergabung dalam kelompok jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) Bengkulu dan telah berbaiat setia pada kelompok teroris itu JI sejak tahun 1999.

Kemudian kabar penangkapan tersangka teroris lainnya datang dari Sukoharjo yang cukup menggemparkan publik. Yakni dokter Sunardi, tersangka teroris yang ditembak mati Tim Datesemen Khusus atau Densus 88 di Jalan Bekonang Sukoharjo depan Cendana Oli, Jawa Tengah, Rabu, 9 Maret 2022.

Seperti dikutip PRMN dari Antara, Dokter Sunardi disebut menabrakkan mobil miliknya ke arah petugas saat hendak dilakukan upaya penangkapan. Selain itu, dia juga mengendarai mobil yang ditumpangi olehnya dan petugas yang berada di bak belakang dengan cara berbahaya.

Karena dianggap membahayakan nyawa petugas dan masyarakat sekitar, Tim Densus 88 terpaksa melakukan tindakan tegas terukur yakni penembakan.

Dokter Sunardi tewas karena mendapat dua luka tembak yang menyasar punggung atas dan pinggul kanan bawah. Sebelumnya, dokter Sunardi sempat dilarikan menuju rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Artikel ini sebelumnya tayang dengan judul, Penangkapan Terduga Teroris Terjadi di Berbagai Daerah, Mahfud MD Ajak Masyarakat Perangi Radikalisme, di pikiranrakyat.com.*** (Yudianto Nugraha/Puput Akad Ningtyas Pratiwi/pikiranrakyat.com)

 

Editor: Nugroho Purbohandoyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler