Sudah Tahu Bahaya Deltacron? Ini yang Sudah Ada di Eropa

14 Maret 2022, 10:10 WIB
Ilmuwan mengkonfirmasi varian Deltacron /Pavlo Gonchar/South China Morning Post

BANJARNEGARAKU - Mutasi virus Covid-19 konon terus terjadi.

Ilmuwan menyebut varian tersebut bernama Deltacron.

Bagaimana karakteristik varian ini, yang sebelumnya sudah ada di Eropa terlebih dahulu.

Baca Juga: Ada Prediksi Perayaan Idul Fitri Mendatang Aman dari Omicron

Mutasi virus baru dari Covid-19 bernama Deltacron menjadi pembicaraan lagi setelah ditemukan di sejumlah negara Eropa seperti Denmark, Prancis, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat.

Organisasi GISAID menemukan bahwa bukti kuat pertama untuk varian Deltacron telah dibagikan oleh Institut Pasteur di Prancis.

Deltacron merupakan varian Covid yang mengandung elemen Delta dan Omicron. Dengan kata lain, Deltacron mengandung gen dari kedua varian, yang menjadikannya dikenal sebagai virus rekombinan.

Baca Juga: Ingin Cepat Sembuh dari Omicron? Ikuti Tips Berikut Ini

"Rekombinan ini muncul ketika lebih dari satu varian menginfeksi dan bereplikasi pada orang yang sama, dalam sel yang sama," kata Prof Lawrence Young, ahli virologi di University of Warwick, dikutip dari The Guardian, Minggu, 13 Maret 2022.

"Deltacron adalah produk dari varian Delta dan Omicron yang beredar di populasi yang sama," ujarnya.

Dalam publikasinya, GISAID menemukan bahwa varian Deltacron diduga sudah menyebar sejak awal tahun 2022.

Baca Juga: Kenali Gejala Omicron Jangan Sampai Menginfeksi Paru-paru, Simak Selengkapnya

"Genom dengan profil serupa juga telah diidentifikasi di Denmark dan Belanda," demikian pernyataan GISAID.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) melaporkan ada 30 kasus varian Deltacron sejauh ini.

Para ahli menekankan bahwa varian rekombinan tidak jarang, dan Deltacron bukan yang pertama dan tidak akan menjadi yang terakhir terjadi untuk Covid-19.

Baca Juga: Telinga Berdenging, Radang Mata Hati Hati Jangan Jangan Omicron

"Ini terjadi setiap kali kita berada dalam periode peralihan dari satu varian dominan ke varian lain, dan biasanya merupakan keingintahuan ilmiah tetapi tidak lebih dari itu,” kata Dr Jeffrey Barrett.

Namun, sejauh ini hanya sejumlah kecil kasus Deltacron ditemukan. Belum ada cukup data tentang tingkat keparahan atau seberapa baik vaksin melindungi pasien dari varian baru tersebut.

Varian Deltacron pertama kali ditemukan oleh Profesor Dr. Leontios Kostrikis dari Departemen Ilmu Biologi di Universitas Siprus pada awal Januari 2022 lalu.

Demikian informasi tentang Deltacron.Semoga kita semua terhindar dari varian ini.

Artikel ini sebelumnya tayangan dengan judul, Tingkat Bahaya Varian Deltacron yang Ditemukan di Negara-negara Eropa di pikiranrakyqat.com.***(Julkifli Sinuhaji/pikiranrakyat.com)

 

Editor: Nugroho Purbohandoyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler