Menyoal Harga Telur Mahal dan Langka, Ketua Asosiasi Peternak Ayam Petelur Rakyat Banjarnegara Jelaskan Ini...

25 Agustus 2022, 11:26 WIB
Menyoal Harga Telur Mahal dan Langka, Andi Haryono Spt Ketua Asosiasi Peternak Ayam Petelur Rakyat Banjarnegara Jelaskan Hal Ini /Andi Haryono/Bara PS/Banjarnegaraku


BANJARNEGARAKU.COM - Menyoal harga telur ayam ras terpantau mengalami lonjakan harga di beberapa daerah, Andi haryono, SPt, Ketua Ketua Asosiasi Peternak Ayam Petelur Rakyat (Asppera) Banjarnegara jelaskan beberapa penyebabnya.

Andi Haryono yang juga Ketua HIPMI Banjarnegara ini akan beberkan beberapa penyebab kenaikan harga telur dan langkanya telur ayam ras.

Dikutip banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com berdasar pantauan Kementerian Perdagangan, tercatat per 23 Agustus 2022 harga telur ayam ras di tingkat eceran mencapai Rp31 ribu per kg

Kenaikan angka ini sebesar 2,9 persen dibandingkan seminggu sebelumnya dan 6,1 persen dibandingkan satu bulan yang lalu.

Baca Juga: Terbangkan 300 Lampion Merdeka Ngopi Curug Sikopel, Makna dan Harapan Desa Wisata Babadan Semakin Dikenal Luas

Adanya kenaikan harga dan langkanya telur ras, Andi haryono mengungkapkan jika faktor penyebab naiknya harga telur akhir akhir ini karena adanya permintaan yang meningkat.

"Adanya permintaan telur yang meningkat, karena adanya program bansos dan BPNT di beberapa daerah," jelasnya kepada banjarnegaraku.com Kamis 25 Agustus 2022.

Disisi lain, Andi menjelaskan, stok telur ditingkat peternak sedikit, karen secara umum populasi ayam nasional turun drastis.

Hal ini karena hampir disemua daerah sudah banyak sekali peternak yang mengalami gulung tikar ataupun menurun populasinya akibat kondisi peternakan ayam petelur yang terpuruk dalam 2 tahun terakhir, paska pandemi Covid-19.

Baca Juga: Terungkap! Kasus Pencabulan oleh Kepala Sekolah di Purbalingga, Korban Mengeluh Sakit..

Andi menabahhkan, selain populasi, kondisi lainnya juga disebabkan adanya harga pakan ayam yang turut serta naik sangat tajam, sedangkan harga telur cenderung rendah, bahkan di bawah BEP.

"Harga pakan ayam turut naik, hal tersebut terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama, sekitar 2 tahun, sehingga banyak yang gulung tikar atau menurunkan jumlah populasi," jelasnya.

Andi mengungkapkan, saat ini harga telur dari Peternak Ayam Petelur Rakyat (Asppera) Banjarnegara yang dijual langsung ke warung di kisaran Rp27.500 hingga Rp28.0000 per kg.

Sedangkan untuk harga eceran warung rata rata sekitar Rp29.000 hingga Rp30.000 per kg, dan untuk toko grosir atau pengepul di kisaran Rp27.000 hingga Rp27.500 per Kg.

Baca Juga: Resmi! Pj Bupati Banjarnegara Launching Desa Wisata Babadan, 'Merdeka Ngopi' Gerakan Roda Ekonomi Masyarakat

Andi menambahakan, untuk harga telur dari luar kota mengikuti tren harga luar kota yang memang sedang mahal, rata rata di angka Rp28.500 hingga Rp29.000 per kg untuk pembelian tonase (minimal 1ton).

"Kondisi ini diperkirakan hanya temporer saja karen adanya bansos atau BPNT, setelah selesai program harga akan kembali normal," jelasnya.

"Peternak Ayam Petelur Rakyat (Asppera) Banjarnegara sudah kami arahkan agar menjual dengan harga wajar dan tidak terlalu tinggi baik untuk langsung ke warung, grosiran maupun BPNT agar sama sama jalan dan tidak memberatkan masyarakat," jelas Andi menambahkan.

Saat ini Asosiasi Peternak Ayam Petelur Rakyat (Asppera) Banjarnegara memilihi anggota peternak ayam petelur di Kabupaten Banjarnegara yang berjumlah sekitar 200 orang.

Baca Juga: Targetkan Optimalisasi Pembangunan serta Manfaat SPAM Kali Ori, Kepala BBWSSO Lakukan Hal Ini

Menanggapi adanya kenaikan harga telur di berbagai daerah, Kementerian Perdagangan dijadwalkan akan menemui pelaku usaha peternakan telur untuk mengajak bicara dan berdiskusi terkat kenaikan harga telur di pasaran.

“Kita dalam waktu dekat ini Mendag Zulkifli Hasan akan mengundang pelaku usaha terutama pada tingkat peternakan petelur day old chicken (DOC) untuk membicarakan lonjakan harga ini” kata Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Rabu, 24 Agustus 2022.

Baca Juga: Profil Ariel Tatum Pemeran Film Sayap Sayap Patah, Lawan Main Nicholas Saputra

Syailendra, juga membeberkan terkait kenaikan harga telur yang cukup signifikan ini disebabkan turunnya populasi ayam petelur hingga mencapai angka 30 persen karena penurunan konsumsi masyarakat dan anjloknya harga pada awal pandemi Covid-19 lalu.

Hal ini membuat para pelaku usaha perternakan telur lebih memilih memotong atam ketimbang menunggu telur.

Kenaikan harga telur ayam ras yang drastis ini juga dikarenakan perubahan status Covid-19 dari pandemi ke endemi – sehingga permintaan telur ayam meningkat pesat untuk konsumsi rumah tangga, hotel maupun industri rumah makan.

Kendati begitu, Syailendra berserta Kemendag terus berupaya dan berkomitmen menjaga stabilitas pasokan dan harga telur ayam ras di pasaran.

Baca Juga: Sedulur Papat Limo Pancer, Kakang Kawah Adi Ari-ari, Memahami Makna Asal Usul Manusia, Berikut Selengkapnya

Pada hari ini dalam pantauan Info Pangan Rabu 24 Agustus 2022, di ibukota Jakarta, harga telur ayam ras tertinggi sudah mencapai sebesar Rp35.000 per kg di daerah Pasar Petojo Ilir, Jakarta Pusat.

Data Center of Economic and Law Studies (Celios) menyebutkan penemuannya menyoal kenaikan harga telur lebih terindikasi karena biaya pakan ternak yang semakin tinggi, baik harga jagung dan gandum yang melonjak naik di pasar internasional dalam satu tahun terakhir.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler