Kinerja Tim Sibat PMI Desa Lawen Diapresiasi IFRC Jenewa dan PMI Pusat

28 November 2022, 19:09 WIB
Magdalena dari IFRC Jenewa Swiss bersama PMI Pusat melakukan FGD bersama Tim Sibat Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum /doc. PMI Banjarnegara

BANJARNEGARAKU.COM - Peneliti dari International Federation of Red Cross and Red Crescend (IFRC) Jeneva Swiss Magdalena mengaku sangat terkesan saat melakukan penelitian di desa Lawen, Kecamatan Pandanarum.

Selama seharian penuh pada Kamis 24 November 2022 kemarin, dirinya bersama tim PMI Pusat bertukar pikiran dengan Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) desa Lawen.

Magdalena yang berasal dari Prancis dan berkantor IFRC Jenewa Swiss tak kuasa menahan kekaguman selama menelusuri perjalanan dari Banjarnegara yang menyusuri perbukitan, lereng dan pegunungan hingga sampai di desa Lawen, Pandanarum.

Baca Juga: PMI Klaten Distribusikan Bantuan Peduli Korban Gempa Cianjur

“Ini perjalanan yang sangat menyenangkan dan mengesankan, Banjarnegara dan Lawen sangat indah pemandangan alam dan budayanya,” ungkapnya.

Seperti yang diperlihatkan sebelumnya, kunjungan IFRC dan PMI Pusat ini merupakan agenda sekaligus studi dalam rangka penelitian dan dampak pelibatan masyarakat dan akuntabilitas dalam bidang kesehatan. 

Dipilihnya Lawen menjadi objek penelitian dikarenakan sukses dalam menjalankan program pelibatan masyarakat dalam percepatan penanggulangan Covid-19 dan sentra vaksinasi pada akhir tahun kemarin.

"Tim Sibat Lawen sangat aktif dan berperan serta dalam pelibatan masyarakat serta peningkatan akuntabilitas dan kepercayaan terhadap PMI," lanjut Magdalena.

Baca Juga: Relawan PMI Grobogan Sambangi Rumah Warga Gencarkan Promosi Kesehatan, Menuju Nol PMK

Lebih jauh dia menjelaskan, berbagai kegiatan dan ramuan jitu diterapkan sebagai upaya penanganan krisis kesehatan yang terjadi saat wabah Covid-19 melanda.

Tim Sibat desa lawen dengan anggotanya yang muda dan kreatif berhasil memadukan unsur budaya dan kearifan lokal serta karakter wilayah menggiring masyarakatnya untuk sadar akan kesehatan.

"Perpaduan ini menjadi suatu hal yang menarik, dimana saat itu wabah Covid-19 sedang memuncak, mereka terus beraksi menyadarkan serta mengedukasi masyarakat untuk menerapkan prokes," tulisnya.

Berbagai metode serta upaya pelibatan masyarakat juga dilakukan oleh Tim SIBAT desa Lawen seperti menggandeng tokoh masyarakat, tokoh agama dan berbagai elemen lainnya dengan sistem grumbul.

Baca Juga: Keren! Masyarakat Desa Pekauman Banjarnegara Gelorakan Sedekah Sampah, Ternyata Ini Hasilnya

“Mereka dapat mengakomodir seluruh kepentingan sehingga dapat bergerak bersama dan akhirnya menyukseskan kegiatan vaksinasi secara terpadu,” tegas Magdalena.

Berbagai tantangan, isu dan rumor serta peringatan yang berkembang di masyarakat saat itu, dapat mereka pecahkan dengan menggandeng berbagai institusi seperti Bidan desa, perangkat desa, Puskesmas, hingga pihak keamanan.

“Maka intervensi ini yang membuat kami tertarik dan menelusuri jejak sambil mengunjungi beberapa rumah penerima manfaat dari kegiatan Tim SIBAT Lawen,” ujarnya.

Kegiatan yang dilaksanakan di Posko Tim Sibat Lawen tersebut mengagendakan beberapa sesi grup diskusi bersama masyarakat, Tim SIBAT dan penanggung jawab program kegiatan.

Baca Juga: Ilmuwan Banjarnegara Kuatkan Kapasitas Kepala Sekolah di Kecamatan Purwanegara

Tim Sibat desa lawen berpose bersama IFRC dan PMI Pusat doc. PMI Banjarnegara

Sementara itu Komandan Tim SIBAT desa Lawen Adhe Benny Araneta mengaku sangat terkesan karena desanya dijadikan proyek penelitian dari IFRC pasca program yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.

"Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami, dimana kami kedatangan tamu istimewa dari IFRC Swiss dan PMI Pusat yang pasti akan menjadi sejarah," ujarnya.

Lebih jauh dia menjelaskan dalam kegiatan tersebut, dilayani bersama tim Sibat menyajikan data terkait program pelibatan masyarakat dalam upaya percepatan penanggulangan Covid-19.

“Data kami sajikan lengkap sesuai yang dibutuhkan dan tentunya berkorelasi kepada aksi nyata dan hasil kinerja yang telah dicapai,” tegas Abhen.

Baca Juga: Donor Darah HUT PGRI dan Korpri di Banjarnegara Kumpulkan Ratusan Kantong, Tanda Cinta Untuk Sesama

Selain data yang disajikan, diinformasikan juga memberikan argumentasi berdasarkan keinginan hasil kinerja terkait program vaksinasi dan proses edukasi kepada masyarakat dengan menghadirkan sejumlah tokoh masyarakat.

“Beberapa masyarakat penerima manfaat kami hadirkan seperti guru, kelompok budaya, bidan desa, FKD dan perwakilan PKK serta kelompok lainnya,” lanjutnya.

Dalam sesi forum diskusi tersebut juga disampaikan beberapa metode yang dilakukan oleh Tim Sibat dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada beberapa kelompok masyarakat sesuai segmentasi.

Seperti mendorong sebelumnya PMI Banjarnegara menjadi salah satu objek yang dipilih oleh IFRC untuk melakukan penelitian pelibatan masyarakat dan memiliki dampak yang dapat dilihat berdasarkan program yang dijalankan.

Baca Juga: Bincang Budaya, JSIT Jawa Tengah Hadirkan Dua Figur Guru dan Budayawan 'Napak Tilas Walisongo'

Kasub Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas PMI Pusat Aulia Arriani mengatakan Indonesia merupakan satu dari beberapa negara yang dipilih dalam objek penelitian tersebut dan mengerucut pada dua lokasi yakni Kota Bogor dan Kabupaten Banjarnegara.

“Selain Indonesia di benua Asia beberapa negara yang menjadi tempat penelitian yakni Guatemala (Amerika), Georgia (Eropa), Guinea dan Malawi (Afika),” ujarnya.

Pihaknya berharap, melalui penelitian yang dilakukan dapat menjadi rujukan serta masukan data yang valid untuk menjadikan dokumen penting yang menjadi arsip di IFRC Jenewa Swiss.***

Editor: M. Alwan Rifai

Tags

Terkini

Terpopuler