Jelang Ramadhan, Mulai Terjadi Fenomena Harga Beras dan Minyak Menanjak Naik, Cek yuuk...

10 Februari 2023, 13:56 WIB
Ilustrasi Beras. Jelang Ramadhan, Mulai Terjadi Fenomena Harga Beras dan Minyak Menanjak Naik, Cek yuuk.../Tangkapan Layar/pixabay.com /

BANJARNEGARAKU.COM - Sebuah fenomena baru-baru ini sebagian besar masyarakat Indonesia mengeluhkan tentang harga kebutuhan pokok yang mulai menanjak naik.

Harga kebutuhan pokok mulai terlihat, khususnya pada kedua bahan penting ini, seperti beras dan minyak goreng.

Memang harga beras dan minyak saat ini tengah menanjak naik, kedua bahan ini adalah bahan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat indonesia.

Baca Juga: Warga Pagentan Banjarnegara Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Tulis

Terbukti dan tidak dipungkiri bahwa makanan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi, dan juga mayoritas makanan yang kerap diolah dengan menggoreng.

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Pikiran Rakyat, stok yang tersedia dari pemerintah terkait beras dan minyak justru melimpah.

Saat ini terpantau, adanya kelangkaan minyak goreng bersubsidi sempat langka atau sulit dicari di beberapa tempat.

Baca Juga: KUA Rakit Bentengi Remaja dengan Bimbingan Remaja Usia Sekolah, Ini Selengkapnya

Hal tersebut tentunya berdampak kepada masyarakat Indonesia terutama pada kalangan menengah ke bawah, yang sudah terbiasa membeli minyak goreng bersubsidi.

Dicontohkan ketika masyarakat harus membeli minyak goreng premium, maka tentu ini menjadi sangat berat bagi mereka.

Dan bisa jadi dikarenakan kebutuhan yang tinggi terhadap minyak goreng, tentunya masyarakat terpaksa untuk membeli minyak goreng yang tersedia di pasaran.

Baca Juga: Samsat Keliling Banjarnegara Hari Ini Ada di 3 Lokasi, Berikut Jadwal Selengkapnya, Jumat 10 Februari 2023

Dengan adanya kelangkaan yang mengakibatkan kenaikan dua bahan ini, tentunya membuat masyarakat bergejolak.

Namun hal ini bertentangan dengan banyaknya stok beras dan minyak goreng dari pemerintah, alhasil spekulasi pun akhirnya bermunculan di masyarakat.

Salah satunya adalah ini merupakan fenomena yang biasa ketika menjelang bulan ramadhan tiba.

Baca Juga: Kecamatan Batur Gelar Musrenbang, Fokuskan Pada Tiga Bidang Prioritas

Hal ini juga dipicu dari permintaan masyarakat yang sangat tinggi terhadap beras dan minyak goreng ketika bulan ramadhan tiba.

Ada juga spekulasi lain seperti adanya pihak yang tak bertanggung jawab melakukan penimbunan beras dan minyak.

Saat ini pun pemerintah mengakui, bahwa saat ini sedang terjadi kenaikan harga beras dan juga minyak goreng.

Baca Juga: Lepas Kontingen Porsema NU XII Jawa Tegah, Ini Kata Wabup Banyumas Sadewo Tri Lastiono Selengkapnya

Sedangkan Presiden Jokowi pun memerintahkan kepada menterinya yakni Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan, untuk melakukan pencegahan kenaikan beras dan minyak goreng.

Zulkifli Hasan pun juga diminta untuk mengupayakan kestabilan harga beras dan minyak.

Kementerian Perdagangan juga terus berusaha untuk mengendalikan harga beras dan minyak agar stabil dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

Dia juga mengungkapkan jika saat ini permintaan dari masyarakat sedang tinggi, akibat dari beralihnya penggunaan minyak premium ke minyak bersubsidi.

Baca Juga: Siswa SD Ini Sambut Hari Jadi ke-452 Kabupaten Banyumas, dengan Ikuti Lomba Permainan Tradisional..

Berbagai upaya dilakukan, termasuk meningkatkan stok minyak goreng. Yang mana sebelumnya stok pasaran awal yaitu sebanyak 300 ton, kini akan ditingkatkan menjadi 450 ton.

Pihaknya juga akan menambah pasokan bahan baku minyak goreng kepada perusahaan crude oil palm (COP).

Untuk kenaikan harga beras, Bulog memasok beras kualitas premium ke pasar tradisional. Yang mana hal ini malah dimanfaatkan oleh pedagang untuk menaikan harga beras karena keunggulan dari kualitasnya.

Baca Juga: Dedikasi Peduli Kemanusiaan PMI Jawa Tengah Gelar Pertemuan di Surakarta, Ini yang Dibahas Ternyata

Pasalnya, Bulog membandrol harga Rp.8.300 per kilogram dan pedagang menjual beras yang seharusnya Rp.9.540 per kilogram, malah menjadi di atas Rp.10.000 per kilogram.

Keadaan ini tentu sudah dikondisikan oleh Bulog, diketahui nantinya Bulog akan memasok beras ke pedagang tanpa perantara.

Bulog juga nantinya akan kembali menyalurkan beras pada 16 Februari sebanyak 300.000 ton. Hal ini dilakukan sebagai supaya harga beras tidak akan melambung dan stabil di masyarakat.

Memang sejatinya kondisi di lapangan saat ini tengah sulit untuk mencari minyak yang bersubsidi, seperti dikemukakan pedagang di Pasar Kiaracondong, untuk minyak bersubsidi stok yang ada memang terbatas.

Baca Juga: Tingkatkan Capacity Building, IGTKI Rakit Gelar Outbond di Golaga, Yuk Intip Apa Saja Kegiatannya

Kondisi ini juga terjadi dengan beras, beberapa pedagang mengaku tidak mengetahui kenapa adanya kenaikan beras tersebut.

Hal ini dikarenakan pedagang sudah mendapat harga yang tinggi sebelumnya, alhasil mereka juga menaikan harga beras ke konsumen.

Disclaimer : Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat dengan judul "Harga Beras dan Minyak Naik Saat Pemerintah Menunjukkan Data Stok Melimpah".***

Editor: Nowo Sarwidi, S.Pd

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler