Seharusnya Tak Berpenghuni, Ahok Pernah Ingatkan Anies Soal Kawasan Tanah Merah Dekat Depo Pertamina Plumpang

4 Maret 2023, 23:57 WIB
Seharusnya Tak Berpenghuni, Ahok Pernah Ingatkan Anies Soal Kawasan Tanah Merah Dekat Depo Pertamina Plumpang /pikiran-rakyat.com/

BANJARNEGARAKU.COM - Paska kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang, Polisi pun memasang garis Polisi di salah satu jalan menuju pemukiman tersebut. Kebakaran yang melanda Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat, 3 Maret 2023 malam, turut menghanguskan rumah warga di perkampungan Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan.

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309

Kawasan padat penduduk itu, hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dengan permukiman warga di kawasan Tanah Merah. Depo Pertamina Plumpang berada di Jalan Inspeksi Kali Sunter Nomor Kavling 45-46, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, RT1/RW4, Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca Juga: Manchester United vs West Ham: Hasilnya MU Menang Telak! Bikin Erik Ten Hag Tersenyum

Imbas dari kebaran itu, mengakibatkan api yang membakar Depo Pertamina Plumpang merembet hingga ke rumah-rumah warga yang berada di Jalan Tanah Merah Bawah, RT12/RW9, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com pada 4 Maret 2023, Ahok Pernah Ingatkan Anies Soal Kawasan Tanah Merah Dekat Depo Pertamina Plumpang, Seharusnya Tak Dihuni Warga.

Diketahui, permukiman yang berada dekat Depo itu pun menyebabkan api mudah mengenai rumah-rumah warga. Ternyata, permasalahan mengenai permukiman warga di Tanah Merah itu pernah disinggung oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tahun 2016 silam.

Baca Juga: Loh Kok Gitu? Kini Kylian Mbappe Berpaling ke Lionel Messi, Dulu Menyebut CR7 yang terbaik

Dan pada saat itu, Ahok mengingatkan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tak sembarangan membuat janji politik.

Apalagi, Anies Baswedan kala itu berencana untuk membebaskan permasalahan warga Tanah Merah. Menurut Ahok, tanah yang diduduki warga itu merupakan aset milik PT Pertamina (Persero), dan seharusnya tidak boleh dihuni warga.

Ditambahkan Ahok, permasalahan di Tanah Merah bukan perkara mudah. Mengingat, tanah itu milik Pertamina, sehingga tidak bisa serta-merta berpindah tangan kepada warga.

Baca Juga: Keren! Lionel Messi Selain Persembahkan Piala Dunia, Seluruh Punggawa Timnas Argentina dapat Kejutan

"Biasanya, calon ini kan saya bilang dia enggak kuasai data. Saya bilang Pak Anies, tim suksesnya minta saja data sama kita. Kita kan open data," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2016.

Ahok mengingatkan, jangan sampai data yang diterima Anies Baswedan keliru. Pasalnya, hal itu akan membuat janji politik yang telah terucap sulit untuk direalisasikan.

"Jangan sampai, karena datanya dibohongi dari timses, atau bukan dibohongi lah, karena datanya tidak benar akhirnya menyampaikan sesuatu, melakukan yang merugikan dan mempermalukan sendiri akhirnya," tuturnya.

Baca Juga: Heboh! Lionel Messi dalam Bahaya! Mertuanya Diteror sampai Supermarketnya Dirusak, Mengapa?

Ahok mengaku, tidak bisa menjelaskan permasalahan apa yang ada di Tanah Merah. Namun, dia berharap Anies Baswedan atau tim suksesnya akan datang ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk meminta data.

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309

"Pak Anies, timsesnya itu datanglah ke Balkot (Balai Kota) minta ke Bappeda semua. Semua open data semua ada. Kasian kalau sampai ngomong sesuatu janji sesuatu yang tidak mengerti masalah," ujar Ahok.

Inilah Janji Anies Baswedan ke Warga Tanah Merah:

Anies Baswedan berdialog dengan warga Tanah Merah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, dalam rangka kampanye Pilgub. Dalam dialog tersebut, dia disodorkan kontrak politik dari warga, jika berhasil menang pada 15 Februari 2017.

Baca Juga: Terbaru! Ini Lokasi Samsat Keliling Banjarnegara Sabtu 4 Maret 2023, Ada 3 Lokasi.. Berikut Jadwal Lengkapnya

Kontrak politik itu berisi tuntutan warga, agar Anies Baswedan memenuhi hak dan memberikan perlindungan bagi warga Tanah Merah. Salah satunya, warga Tanah Merah meminta untuk melegalkan kepemilikan tanah, karena mereka telah menetap selama lebih dari 20 tahun.

Selanjutnya, Anies Baswedan diminta untuk pro rakyat miskin. Dia juga diminta agar melakukan pekerjaannya dengan berbasis pelayanan, dan melibatkan partisipasi warga untuk Jakarta beradab.

Selain itu, kontrak politik itu juga meminta Anies Baswedan agar tidak melakukan penggusuran kepada permukiman kumuh. Melainkan, dilakukan penataan seperti kampung tematik atau kampung deret.

Baca Juga: Kolaborasi Media Mainstream dan Medsos, Ganjar: Jadi Kunci Keberhasilan untuk Ungkap Ini

Warga juga menuntut perlindungan dan penataan ekonomi informal seperti PKL, becak, nelayan tradisional, pekerja rumah tangga, asongan, pedagang kecil, hingga pasar tradisional. Anies Baswedan juga diminta tetap mempertahankan kebudayaan dan kearifan lokal yang sudah ada dan tumbuh di kampung-kampung Jakarta.

Jika Anies Baswedan menandatangani kontrak politik itu, warga Tanah Merah menjamin akan mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilgub Jakarta. Hal itu sama seperti mereka yang juga memenangkan Jokowi-Ahok saat Pilgub Jakarta 2014.

Usai membaca kontrak politik itu, Anies Baswedan pun langsung menandatangani perjanjian tersebut. Di hadapan warga, dia berjanji akan melaksanakan kontrak politik itu jika berhasil memenangkan Pilgub DKI Jakarta pada 15 Februari 2017.

Baca Juga: MOTIS 2023 Memberi Pelayanan bagi Pemudik, Lihat Syarat dan Ketentuannya

"Insya Allah, bila tanggal 15 Februari itu terpilih, kami akan laksanakan itu. Insya Allah kita menang 15 Februari," ucapnya.

Saat itu pulalah Anies Baswedan juga mengungkapkan, pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan keadilan. Bila rakyat mendapatkan keadilan, dipastikan warga akan merasa bahagia.***

Editor: Nowo Sarwidi, S.Pd

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler