Anak Buah Ditangkap Densus 88 Begini Reaksi Komisaris Utama KAI Said Aqil Siroj

15 Agustus 2023, 14:44 WIB
Komisaris utama PT KAI Said Aqil Siroj /Brave/PT KAI

BANJARNEGARAKU.COM - Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE, Senin 14 Agustus 2023 pukul 12.17 WIB, di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara. Dalam penangkapan tersebut, penyidik menyita barang bukti, di antaranya 17 pucuk senjata api yang terdiri atas 11 laras pendek dan lima laras panjang. 

Belakangan diketahui DE merupakan seorang pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang transportasi perkeretaapian yang bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang lahir pada tahun 1995. 

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Seregar menjelaskan DE, tersangka dugaan tindak pidana terorisme yang ditangkap di Bekasi Utara, pernah bergabung dengan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Barat (MIB) pimpinan WM sejak 2010, kala itu usianya masih 19 tahun.

Setelah WM ditangkap Densus 88, lalu anggotanya bubar dan menyebar. DE lalu berselancar memanfaatkan ruang media sosial untuk aktif melakukan propaganda serta menyebarkan konten-konten jihad dan baiat. Pada tahun 2014, DE pertama kali menyatakan baiat kepada Amir Islamic State Abu Al Husain. DE bergabung sebagai pegawai BUMN pada tahun 2016.

Pernyataan Sikap Dari Jajaran Komisaris KAI Terkait Tertangkapnya 1 Oknum Pegawai KAI Terduga Teroris di Bekasi

Said Aqil Siraj, Komisaris Utama PT KAI bereaksi atas penangkapan anak buahnya oleh Densus 88. Said ditunjuk jadi Komisaris Utama PT KAI melalui Penunjukkan Said Aqil berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-64/MBU/03/2021 pada awal Maret 2021. 

Pengangkatan Said Aqil yang adalah mantan ketua PBNU dan jajaran MUI adalah satu keputusan yang pernah ditentang Said Didu (mantan sekretaris kementerian BUMN). Namun Erick Tohir beralasan banyak persoalan di PT KAI yang perlu pendekatan sosial. 

Isu-isu sosial tersebut tidak bisa diselesaikan hanya dengan penjelasan keekonomian. Oleh sebab itu, keberadaan Saiq Aqil diharapkan bisa memberikan pendekatan sosial.

Atas penangkapan oleh Densus 88 terhadap Karyawan KAI berinisial ‘DE’ Terduga Teroris di Bekasi. Berikut sikap lengkap Dewan Komisaris dilansir dari laman resmi PT KAI

Baca Juga: KAI Hadirkan Livery Khusus HUT Ke-78 RI, Inilah Daftar Kereta yang terpasang Livery Kemerdekaan

1). Sebagai salah satu perusahaan BUMN, PT KAI, tidak akan mentoleransi (menyerahkan proses hukum) terhadap salah satu oknum karyawan; terduga teroris di Bekasi. Sebagai Komut, saya memastikan bahwa PT KAI dikelola oleh Insan-insan KAI dengan sipirit keagamaan yang toleran, moderat dan mengimplementasi ‘AKHLAK’ sebagai nilai utama perusahaan, sebagai pedoman perilaku (individu) dan bermasyarakat. Secara korporasi PT KAI dikelola oleh tenaga-tenaga profesional, memberi pelayanan terbaik pada masyarakat, budaya safety and security yang terukur, karenanya KAI, salah satu BUMN berkinerja sangat baik. 

2). Penangkapan oleh Densus 88 Antiteror Polri terhadap ‘oknum karyawan PT KAI’ di Bekasi, memberi pesan serius bahwa kelompok, paham dan praktik teroris ini nyata dan dekat dengan lingkungan kita. Peringatan keras ini harus dijadikan alarm sekaligus momentum untuk bersih-bersih. Terlebih, infiltrasi atau penyusupan ke berbagai lembaga, ditengarai sudah menjadi strategi kelompok teroris, apakah Jama’ah Islamiyah (JI), Jama’ah Anshoru Daulah (JAD), secara jelas dalam berbagai jejak dan pengungkapan oleh Densus 88, terafiliasi dengan ISIS. 

3). PT KAI akan bekerja lebih kuat lagi dengan BNPT, Densus 88 dan menyerahkan proses hukum terhadap karyawan berinsial DE, terduga teroris. 

4). Sebagai upaya untuk menangkal infiltrasi paham teroris, KAI yang telah bekerja sama dg BNPT sejak 2021 akan memperkuat kembali “Sinergitas Pencegahan Paham Radikal Terorisme” melalui program-program yang edukatif dan menjangkau seluruh leveling karyawan. 

Baca Juga: 24 Jam Diawasi Tim Dokter Kepresidenan, Jokowi Batuk 4 Minggu Belum Sembuh, Polusi Udara Jakarta Sungguh Buruk

5). Bahwa Informasi tentang terorisme harus diketahui oleh masyarakat. Pasalnya, gerakan terorisme merupakan ancaman kejahatan sistemik yang dilaksanakan secara terstruktur dan terencana. Gerakan terorisme bergulir seiring dengan perkembangan zaman, baik dilakukan oleh individu maupun kelompok teroris dengan cara gerakan secara transparan ataupun senyap. Skema kejahatan terorisme saat ini cukup beragam, baik dalam skala gerakan konvensional maupun digital. 

6). Pengalaman memimpin PBNU, hampir 11 tahun, diantaranya dalam menangkal radikalisasi beragama (cikal bakal menjadi teroris) maupun membangun diskursus keagamaan dengan lebih moderat dan toleran, masih relevan untuk saya sampaikan. Saya mengajak jika kita benar-benar sepakat, benar-benar satu barisan ingin menghabisi jaringan terorisme, maka benihnya yang harus dihadapi. Karena benihnya sebagai pintu masuk yang harus kita tangkal dan menutup ruangnya. Benih itu, diantaranya adalah ‘gerakan salafisme-wahhabisme’. Gerakan ini merupakan cikal bakal lahirnya radikalisme agama hingga pintu masuknya terorisme. Hal ini ditengarai bahwa faham tersebut tergolong sebagai ajaran ekstremisme (Kompas TV : 2021), dan benihnya harus dimusnahkan melalui langkah preventif dengan penguatan kebudayaan. 

7). Gerakan tersebut mempunyai misi besar, yaitu melaksanakan jihad khilafah islamiyah dan menginginkan Indonesia sebagai negara Islam yang bersyariat. Tentu tidak sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia dalam merajut keberagaman dari segmentasi agama, budaya, ras, suku dan bahasa. (Komisaris Utama Said Aqil Siroj)

Reaksi tegas ini menunjukkan bahwa PT KAI sebagai milik seluruh bangsa Indonesia tetap tunduk pada peraturan yang ada. Said Aqil Siroj mendukung penegakan hukum pada oknum DE yang menjadi terduga teroris. ***

 

 

Editor: Ali A

Sumber: PT KAI ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler