Israel Perintahkan Warga Gaza Mengungsi, Warga Gaza: Lebih Baik Mati di Sini

14 Oktober 2023, 17:35 WIB
Warga Palestina menolong sesamanya yang menjadi korban serangan Isrel di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 14 Oktober 2023. /REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA/

BANJARNEGARAKU.COM - Israel memerintahkan warga Gaza untuk mengungsi pada Jumat (13/10) dan mengklaim telah melihat pergerakan warga Gaza ke selatan. Sebagian warga Gaza memilih bertahan di tanah mereka dengan resiko kematian.

PM Israel Benyamin Netanyahu bersumpah akan melakukan pembalasan lebh jauh setelah serangan mendadak dan mengejutkan Hamas pada sabtu (7/10). Serangan balasan Israel menjadi yang terbesar di Gaza dengan memobilisasi 300 ribu tentara cadangannya serta memindahkan tank-tank tempur mereka ke perbatasan Gaza-Israel.

Baca Juga: Mentok! Walaupun Sudah Diprotes Pelanggan, Air PDAM Banjarnegara Masih Tetap Cratcrit

Diketahui militer Israel memberikan pengumuman kepada warga gaza untuk pindah ke selatan dam waktu 24 jam pada Jumat 13 Oktober 2023 dan menjauh dari Hamas.

"Warga sipil Kota Gaza mengungsilah ke selatan demi keselamatan kalian sendiri dan keluarga kalian, jauhkan diri kalian dari Hamas yang memanfaatkan kalian sebagai tameng manusia." Kata militer Israel dikutip dari Antara

Meskipun banyak yang telah pindah sesuai perintah Israel, sebagian warga Gaza lainnya memutuskan untuk tetap tinggal di wilayah mereka.

Mohammad, salah seorang penduduk Gaza, menyatakan lebih baik mati di tempat tinggalnya daripada harus mengungsi ke daerah lain.

“Mati di tempat kami lebih baik daripada pergi,” katanya dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters.

Selain itu, di sekitar Gaza, pesan-pesan yang disiarkan melalui pengeras suara masjid juga memotivasi warga untuk bertahan di rumah dan mempertahankan tanah kelahiran mereka.

Baca Juga: Jorge Martin Ambil Alih Pimpinan MotoGP setelah Juarai Sprint Race Pertamina Grand Prix of Indonesia

Menurut Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, bagi warga Gaza, pindah ke selatan tanpa menimbulkan "konsekuensi kemanusiaan yang buruk" adalah sesuatu yang tidak mungkin.

Di media sosial, Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths menulis, "Penduduk sipil Gaza semakin terjepit. Bagaimana mungkin 1,1 juta orang bisa berpindah melintasi wilayah yang padat penduduk dalam kurun waktu kurang dari 24 jam." seperti dikutip dari pikiran rakyat.

Pihak berwenang Gaza mengumumkan jumlah korban tewas mencapai 1.900 orang. Sementara di pihak Israel tercatat jumlah korban mencapai 1.300 orang seperti ditulis oleh Antara.

Pihak yang paling menderita dalam peperangan ini adalah warga sipil Palestina. Terlebih jika pemenuhan kebutuhan dasar seperti air, listrik, dan bahan pangan di blokade oleh israel.***

 

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: ANTARA PRMN

Tags

Terkini

Terpopuler