Hamas dan Penjajah Israel Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari, 200 Sandera dari Kedua Pihak Dilepas

22 November 2023, 12:13 WIB
Tampak bangkai tank Israel di Gaza yang menjadi sasaran Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap bersenjata Hamas Palestina. /Reuters /

BANJARNEGARAKU.COM - Hamas dan penjajah Israel sepakat melakukan gencatan senjata selama 4 hari. Sebanyak 50 perempuan dan anak-anak akan dibebaskan dari tempat persembunyian Hamas di Jalur Gaza. Selain itu, penjajah Israel juga setuju untuk membebaskan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. 

Hamas menyatakan kesepakatan tersebut pada hari yang sama dengan pihak Israel. Gencatan senjata ini memungkinkan ratusan truk bantuan kemanusiaan, medis, dan bahan bakar untuk memasuki seluruh wilayah Jalur Gaza.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Kesulitan Update Kabar WNI yang Jadi Relawan di RS Indonesia di Jalur Gaza

Perundingan ini melibatkan peran mediator dari pejabat Qatar dan Amerika Serikat, dengan kesepakatan diumumkan setelah berhari-hari perundingan.

Kesepakatan ini menjadi gencatan senjata pertama dalam perang yang melibatkan serangan besar-besaran Israel di Gaza yang dikuasai Hamas.

Serangan ini telah merenggut nyawa 13.300 warga sipil dan menyebabkan sekitar dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal.

PM penjajah Israel Benjamin Netanyahu mengadakan rapat dengan kabinet perang dan kabinet keamanan nasional untuk membahas kesepakatan tersebut.

Hamas diyakini menyandera lebih dari 200 orang, yang diambil selama serangan mereka ke Israel pada 7 Oktober. Israel mengklaim telah menewaskan 1.200 warganya dalam serangan tersebut.

Sebelum pengumuman kesepakatan, Netanyahu menyatakan bahwa intervensi Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah membantu mencapai kesepakatan tersebut, yang mencakup pembebasan lebih banyak sandera namun dengan konsesi yang lebih sedikit.

Baca Juga: Persentase Kenaikan UMP 2024 Provinsi Jawa Tengah Kalahkan DKI Jakarta

Meskipun demikian, Netanyahu menegaskan bahwa garis misi Israel tetap tidak berubah, yakni untuk menghancurkan Hamas, memulangkan semua sandera, dan memastikan Gaza tidak dapat mengancam Israel.

Seorang pejabat Amerika Serikat menyampaikan bahwa sebelum kesepakatan, perjanjian ini juga akan melibatkan pertukaran 150 tahanan Palestina, sambil memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler