Network
BANJARNEGARAKU.COM - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa sejak Rumah Sakit Indonesia di Gaza diserang oleh militer Israel pada Senin (20/11), pemerintah masih kesulitan menghubungi tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai relawan di rumah sakit tersebut. Kontak langsung dengan ketiganya masih belum dapat dilakukan.
Diberitakan Antaranews pada 22/11 bahwa Retno Marsudi, dalam pernyataan pers melalui rekaman video di London, Inggris, menjelaskan bahwa upaya untuk berkomunikasi dengan Gaza, khususnya RS Indonesia, mengalami hambatan karena informasi yang diperoleh dari berbagai lembaga PBB dan pihak-pihak di Gaza masih sangat terbatas. Meskipun demikian, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus berupaya maksimal dalam menjalin kontak dengan para relawan.
Baca Juga: Persentase Kenaikan UMP 2024 Provinsi Jawa Tengah Kalahkan DKI Jakarta
Ketiga relawan, yaitu Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi, menjadi sorotan setelah beredar berita bahwa RS Indonesia di Gaza diserang oleh Israel. Meski dalam keadaan sulit, ketiganya menolak dievakuasi karena ingin melanjutkan misi kemanusiaan di Gaza.
Organisasi kemanusiaan MER-C, yang menaungi ketiga relawan tersebut, menyatakan bahwa mereka dalam keadaan sehat, meskipun belum bisa berkomunikasi langsung dengan mereka. Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium MER-C, menyebut bahwa terdapat sedikitnya 700 orang luka-luka yang dirawat dan sekitar 5.000 orang yang mengungsi di dalam RS Indonesia.
Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan Israel di RS tersebut, menyebutnya sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional. Indonesia juga mendesak semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, untuk menggunakan pengaruh dan kemampuannya guna mendesak Israel agar menghentikan kekejamannya.
Baca Juga: Link Download Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah tentang UMP Jawa Tengah 2024
Sebelumnya, pekan lalu, Israel juga menyerang RS Al-Shifa dan menuding Hamas memiliki pusat komando bawah tanah yang tersembunyi di bawah fasilitas medis tersebut. Tudingan itu dibantah keras oleh kelompok perlawanan Palestina.***
