"Saya senang sekali bertemu pak presiden dan menjadi semakin semangat untuk donor darah," kata Ngadiman.
Baca Juga: Momentum Ramadhan, Ini yang Dilakukan Pemkab Banjarnegara untuk Lebih Dekat dengan Masyarakat
Saat pandemi Covid-19 terjadi di Banjarnegara, ia khawatir membuat jumlah pendonor berkurang dan berdampak kepada yang membutuhkan.
Sehingga Ngadiman merasa perlu lebih banyak mengambil peran, bukan hanya sebagai pendonor darah, sejak awal pandemi ia juga terlibat aktif dalam aksi penyemprotan disinfektan.
Dia juga terlibat aktif dalam program sosialisasi Covid-19 ke desa-desa yang dilakukan oleh PMI Kabupaten Banjarnegara, dengan bersemangat melakukan aksi apapun untuk kepentingan kemanusiaan.
Baca Juga: Camat Pandanarum: Jembatan Penghubung Banjarnegara-Purbalingga Terancam, Begini Selengkapnya
"saya takut takut dengan jarum suntik dan saat mengendarai mobil ambulans atau mobil jenazah kadang juga merasa takut,” katanya.
Ngadiman menjelaskan, selama puluhan tahun bertugas menjadi sopir ambulans dan mobil jenazah di PMI Kabupaten Banjarnegara, sudah banyak membawa korban kecelakaan atau membawa jenazah dalam mobil ia kemudikan.
Selain itu berbagai penugasan dan misi kebencanaan baik di Banjarnegara maupun di beberapa kota seperti respon Merapi, gempa di Yogyakarta, gempa di Cilacap, dan berbagai penugasan lainya telah dilaksanakan dengan penuh dedikasi.