Ngabuburit, Mengenal Masjid KH Muhammad Hasan di Banjarnegara Berusia Ribuan Tahun

- 5 April 2022, 17:10 WIB
Masjid KH. Muhammad Hasan di Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara dengan keunikan dan filosofinya
Masjid KH. Muhammad Hasan di Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara dengan keunikan dan filosofinya /doc. Pon Pes Alif Baa

BANJARNEGARAKU – Jika kita melancong ngabuburit ke Pondok Pesantren Alif Baa di Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah kita akan menjumpai Masjid menyerupai bangunan kuno.

Diberinama Masjid KH. Muhammad Hasan, masjid unik yang kharismatik beratapkan ijuk kelapa dan berdinding batu ini dibangun menggunakan kayu ini menyimpan sejarah yang luar biasa.

Pengasuh Pondok Pesantren Alif Baa, Khayatul Maki mengatakan ada 13 kayu yang digunakan sebagai tiang penyangga masjid.

Baca Juga: Sosok Ngadiman, Warga Banjarnegara yang Sudah 118 Kali Mendonorkan Darahnya Untuk Kemanusiaan

Menjadi lebih spektakuler lagi karena umurnya sudah 650 tahun, tak hanya itu kayu yang ada di bagian imam masjid bahkan telah berusia hingga 1.200 tahun.

“Tiang masjid itu berusia 650 tahun menurut tim apresial yang ahli dalam bidang kayu, kalau kayu yang ada di pengimaman umurnya sudah 1.200 tahun makanya sudah mengkristal dan disana sudah diukir oleh alam keindahannya,” ujarnya.

Baca Juga: Ada Pesantren Ramadhan di Rutan Banjarnegara, Berlangsung selama Ramadhan 1443 H, Begini Selengkapnya

Gus Khayat sapaan akrabnya menambahkan, tak mudah untuk mendapatkan kayu yang telah berusia ratusan hingga ribuan tahun tersebut.

Dia harus berburu kayu dan berkeliling ke berbagai daerah di pulau Jawa hingga beberapa tahun lamanya, karena sebagian besar kayu ia yang dapatkan dalam keadaan sudah terkubur di dalam tanah.

Baca Juga: Terkait Stock BBM Selama Ramadhan, Berikut Penjelasan Pertamina

“Tentunya susah ya karena kita harus keliling terutama didaerah Jawa, kayu jati kebanyakan di pulau jawa, kami berburu dengan sabar hingga beberapa tahun lamanya,” tambahnya.

Bagi anda yang hendak berkunjung ke masjid ini pasti akan merasakan kesejukan, karena bangunan seluas 15 meter persegi ini berada dibawah rimbunan pohon bambu dan terletak tepat dipinggir sungai.

Baca Juga: Resep Bubur Sumsum, Takjil Buka Puasa Ramadhan, Dilengkapi Cara Membuat, Dijamin Bikin Nagih

Atap masjid dibuat menggunakan ijuk yang berasal dari pohon aren dan tiap sudut atapnya dibentuk menyerupai tanduk binatang sejumlah delapan buah.

“Filosofi dan harapan silaturahim seluruh umat ini melalui angka 8 itu maknanya tidak pernah putus, persatuan dan kesatuan harus tetap terjaga,” pungkas Gus Khayat.***

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah