BANJARNEGARAKU – Sebuah rumah di Kalisemi RT 10 RW 11 Kelurahan Parakancanggah nyaris habis dilalap sijago merah semalam Jumat 8 April 2022.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran terjadi pada pukul 23.30 WIB dan berasal dari tungku atau pawon yang masih menyala.
Saksi mata sekaligus pelapor dari warga Enggar mengatakan, kebakaran menghanguskan dapur rumah milik Aji Suhendro.
Baca Juga: BEM SI Targetkan 1000 Massa Aksi Nasional Geruduk Istana Negara
“Api kemungkinan berasal dari Pawon atau tungku pembuat kayu bakar,” ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, kobaran api terlihat dari dapur karena ditinggal pemilik rumah yang sedang bermain catur di rumah tetangganya.
“Warga kemudian panik dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya serta melaporkan ke petugas pos pemadam kebakaran,” imbuhnya.
Baca Juga: Jangan Tinggalkan Dapur Ketika Memasak, Ini Akibatnya
Sementara itu, petugas pos pemadam kebakaran M.Cahyo Adi mengatakan, setelah menerima laporan dari masyarakan dan melakukan prepare, tim segera meluncur ke TKP lengap dengan armada.
“Selang tak berapa lama kami sampai dilokasi dan langsung melakukan proses pemadaman agar api tak menjalar,” ujarnya.
Selain itu, tim juga mengurai material yang terbakar melakukan pendinginan lokasi sekitar dan memastikan agar api tidak kembali menyala.
“Butuh waktu setidaknya satu jam untuk memastikan kondisi bernar-benar aman, sekitar pukul 00.47 WIB,” imbuhnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian ditaksir sekitar Rp3 juta rupiah, karena perkakas dapur dan seisinya ludes terbakar.
Diketahui sehari sebelumnya, kebakaran juga terjadi dan menimpa dapur milik warga di Dusun Sidengen RT 01 RW 02 Desa Pekauman, Kecamatan Madukara pada Kami 7 April 2022.
Baca Juga: Banjir Lumpur Sungai Serayu, Pengelola Waduk Mrica Banjarnegara Minta Maaf
Petugas pemadam kebakaran mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan serta mengurangi human eror untuk mengindari kejadian yang tidak diinginkan.
“Pastikan kompor atau pawon dalam keadaan mati jika akan ditinggal beraktivitas, kurangi kelalaian agar semua tetap terkondisi aman,” imbuh Cahyo.***