“Alangkah indahnya dirimu (Makkah). Engkaulah yang paling kucintai. Seandainya saja dulu penduduk Mekah tidak mengusirku, pasti aku masih tinggal di sini.” (HR al-Tirmidzi).
Orang yang mudik berarti ia dalam perjalanan atau bepergian ketempat yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Manfaat Gerakan Mengayun, Latihan Soal PAS UAS PJOK SD Kelas 2 Semester 2 Beserta Kunci Jawaban
Dalam istilah fikih, orang yang bepergian atau dalam perjalanan disebut musafir. Bagi musafir boleh mengerjakan sholat dengan cara diringkas (qashar sholat), menggabung dua sholat fardhu dalam satu waktu (jama’ sholat) dan juga boleh tidak berpuasa.
Perjalanan mudik yang dilakukan pada saat menjelang Idul Fitri hendaknya dapat memperhatikan anjuran dan ketentuan sebagai berikut :
Pertama, Sholat pada saat hendak mudik.
Ketika sudah memulai melakukan perjalanan hendaknya kita memohon kepada Allah SWT agar selamat sampai tujuan.
Baca Juga: Viral! Tempemu Tak Sehangat Tempeku, Referensi Kuliner Lebaran ‘Mendoan Amba’ Suci Sotang
Berikut ini doa yang selalu dibaca Rasulullah shalallahu alaihi wasallam setiap bepergian :
اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ“